BRI Liga 1: Tumbangkan Bali United, Pelatih PSIS Gembira Bisa Akhiri Inferioritas Mahesa Jenar

Pelatih asal Malta itu bersyukur, anak asuhnya bisa menjaga fokus hingga pertandingan berakhir. Sebab, tim tamu terus menerus melancarkan gempuran serangan untuk mencetak gol penyama kedudukan.

Gilbert menyebut, Wahyu Prasetyo dan kawan-kawan bisa tampil solid saat bertahan. Mereka mampu menggalang pertahanan sebagai sebuah kesatuan unit untuk mengadang tekanan lawan.

“Namun, ketika Bali United bisa mencetak gol untuk mengubah skor menjadi 1-2, kami menghadapi tekanan tinggi, terutama saat pertandingan masuk menit-menit akhir,” ujar Gilbert.

“Yang jelas, saya merasa sangat senang kara para pemain berjuang hingga laga berakhir. Mereka juga tampil kompak hingga menit-menit akhir,” pelatih berusia 49 tahun itu menambahkan.

Kemenangan ini jelas menjadi pencapaian istimewa bagi Gilbert Agius. Sebab, dia berhasil mematahkan dominasi Serdadu Tridatu atas Mahesa Jenar yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Terakhir kali PSIS menang atas Bali United ialah pada putaran kedua kompetisi musim 2019. Setelah itu, Mahesa Jenar tak kunjung bisa meraih kemenangan atas tim asal Pulau Dewata.

“Sebelum laga, seorang jurnalis mengatakan kepada saya bahwa PSIS sudah tidak bisa mengalahkan Bali United sejak terakhir melakukannya pada tahun 2019,” ujarnya.

“Inilah yang membuat saya senang. Sebab, pada akhirnya kami bisa meraih kemenangan pertama atas Bali United setelah sekian lama,” lanjutnya.

Kemenangan ini juga menjadi momentum penting bagi PSIS Semarang. Sebab, tambahan tiga poin membuat mereka bisa melesat ke peringkat empat besar dengan koleksi 18 poin dari 11 pertandingan.

Sementara itu, Serdadu Tridatu harus puas melorot dua level. Anak asuh Stefano Cugurra kini berada di peringkat kelima dengan mengumpulkan 17 poin dari 11 laga.