Bola.com, Bandung - Ketua Viking Persib Club (VPC) Tobias Ginanjar menilai sanksi yang diterimanya dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI rancu. Sebab menurut Tobias Ginanjar, sanksi itu sepertinya tidak mengacu kepada kode disiplin PSSI.
Tobias mendapat sanksi dari Komdis PSSI berupa kerja sosial berdasarkan hasil Sidang Komite Disiplin PSSI pada 2 September 2023.
Advertisement
Sanksi yang ditujukan kepada Ketua Viking tersebut lantaran dengan sengaja menghadiri dan menonton laga away Persib lawan PSIS Semarang di BRI Liga 1 2023/2024, 20 Agustus 2023 di Stadion Jatidiri, Semarang.
Komdis PSSI memberikan sanksi kerja sosial terhadap Tobi yaitu diwajibkan melakukan himbauan kepada komunitas untuk tidak hadir pada pertandingan away, baik dengan atribut maupun tanpa atribut dan dipublikasikan melalui akun media sosial.
"Menurut saya sanksinya cukup unik, cukup rancu karena saya melihat dan berpikir seharusnya sanksi itu mengacu pada kode disiplin PSSI, cuma saya tidak melihat," jelas Tobias Ginanjar saat ditemui di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Rabu (6/9/2023).
"Jadi saya ragu bahwa ada sanksi sosial dan lain sebagainya di kode disiplin, sehingga saya kurang paham bahwa itu mengacunya pada aturan yang mana," lanjut Tobias Ginanjar.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cuek Aja
Tobi sapaan akrab Tobias Ginanjar menegaskan tidak akan menindaklanjuti terhadap sanksi yang diterimanya dari Komdis PSSI itu.
"Di suratnya jelas tidak bisa banding, tapi karena menurut saya ini keputusan yang ganjil dan rancu tentunya saya pun tidak akan menindaklanjuti apa yang disanksikan oleh Komdis kepada saya," tegas Tobi.
"Intinya saya tidak akan terlalu menanggapi, bukan berarti tidak menghargai PSSI tapi saya melihat sanksinya itu tidak mengacu pada kode disiplin yang dibuat PSSI itu sendiri. Kalau ada mekanisme banding pasti akan saya tempuh," tambah Tobi.
Menanggapi sanksi tersebut banyak yang menilai dibuat-buat, Tobi enggan berkomentar penilaian tersebut. Semua itu kata dia biar masyarakat yang menilai.
"Biar publik yang menilai ya, apakah buat-buat atau tidak. Menurut saya agak-agak tidak lazim saja," cetus Tobi sambil tersenyum.
Advertisement
Tanpa Atribut
Tobi mengaku sudah menjelaskan kepada Komdis PSSI saat sidang bahwa kedatangannya ke markas PSIS Semarang atas keinginan pribadi sendiri tanpa menggunakan atribut apapun.
"Saya sudah jelaskan semuanya di sidang yang berlangsung satu jam. Tapi akhirnya sanksi keluar dan saya tidak akan menanggapi," ucap Tobi.
Manajemen Kunjungi Korban Kekerasan
Perwakilan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) menjenguk anggota Viking Persib Club (VPC), Wawan Ridwan di Bogor, Jawa Barat yang menjadi korban kekerasan oknum suporter usai laga Persija Jakarta vs Persib Bandung pada pekan ke 11 BRI Liga 1 2023/2024, Sabtu (2/9/2023) lalu di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.
Hingga saat ini Wawan Ridwan masih harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Head of Communications PT PBB, Adhi Pratama mengaku pihaknya mewakili Persib memberikan donasi untuk meringankan biaya pengobatan untuk korban.
Dalam kesempatan itu, Adhi Pratama juga didampingi Community Relations Officer Persib, Herru Joko, Wachyudi Hendrayanto, dan Ketua VPC Bogor, Irlan.
“Dukungan ini kami harapkan bisa sedikit membantu Wawan untuk cepat pulih. Dan kami berharap dalam sepak bola ini tidak ada korban lagi," ujar Adhi Pratama, Rabu (6/9/2023).
Advertisement
Pelajaran Penting
Sementara itu Herru Joko berharap, semua pihak bisa belajar dari kejadian tersebut. Menurutnya, selain menyehatkan, olahraga sepak bola juga seharusnya membahagiakan semua orang.
“Pastinya untuk Wawan bisa segera sehat lagi. Ini jadi pelajaran buat kita semua, sepak bola itu harusnya menyenangkan, dan bisa dinikmati semua orang,” tandas Herru Joko.
Seperti diketahui, kericuhan pecah di area Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. Bahkan kericuhan itu juga melibatkan sesama kelompok suporter tim tuan rumah Persija Jakarta setelah bermain imbang 1-1 melawan Persib Bandung di BRI Liga 1 2023/2024.
Kericuhan bahkan meluas ke luar stadion dan melibatkan masyarakat. Seorang pedagang menjadi sasaran kemarahan suporter lantaran diduga menjual kuliner asal Jawa Barat.
Pesan Menpora
Atas insiden itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo menyayangkan kericuhan suporter setelah laga BRI Liga 1 2023/2024 antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung, Sabtu (2/9/2023).
Dito meminta suporter untuk lebih fokus ke esensi sepak bola ketimbang ego kelompok.
Dito juga meminta para suporter untuk mengesampingkan ego kelompok atau organisasi. Ia berharap insiden serupa tak terulang pada masa depan.
"Jangan melihat ego masalah organisasi dan perkumpulan karena bola. Harus dijaga secara kebersamaan," tegas Dito.
"Tidak bisa pemerintah dan PSSI semata. Begitu juga dengan suporter semata," tambah Dito.
Advertisement