Bola.com, Jakarta - Hingga pekan kesebelas lalu banyak kejutan yang tersaji di pentas BRI Liga 1 2023/2024. Namun sorotan tajam tertuju pada Persita Tangerang.
Ada beberapa alasan kenapa klub berjulukan Pendekar Cisadane membetot perhatian. Hal faktual adalah penurunan performa Persita Tangerang yang berbuntut pada pemberhentian kerjasama dengan pelatih Luis Edmundo Duran.
Baca Juga
Advertisement
Kubu Persita Tangerang pantas panik. Pasalnya mereka sempat mengejutkan dengan raihan prestasi sukses bertengger di urutan kedua pada pekan keempat lalu bersama Dewa United FC yang sama-sama bermarkas di Stadion Indomilk Arena Tangerang.
Atmosfer dan tekanan di kompetisi memang berbeda dengan level turnamen. Untuk tampil di kompetisi yang panjang dibutuhkan konsistensi, kesabaran, dan daya tahan terhadap tekanan baik fisik maupun mental.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pecat Luis Edmundo
Persita Tangerang juga wajar mengambil langkah pragmatis dengan mendepak Luis Edmundo Duran. Karena dalam enam laga terakhir Ramiro Fergonzi dkk. selalu mengalami kekalahan baik di kandang maupun luar markas mereka.
Ironisnya Persita empat kali keok di rumah sendiri. Sinyal kehancuran Persita diawali dua kali kekalahan beruntun atas Bhayangkara FC dan PSM 0-1 dengan skor identik 0-1. Disusul hasil minor usai dibekuk PSS 2-3 dan Madura United 1-3.
Dua kekalahan dialami di luar kandang saat dijinakkan Persebaya 1-0 dan Borneo FC 2-1. Padahal pada lima pekan awal musim ini, Persita sempat mencatat tiga kemenangan dengan rekor clean sheet. Salah satunya ketika mengganjal Persija 1-0.
Â
Advertisement
Strategi Sudah Terbaca?
Secara teknis, tampaknya taktik dan strategi permainan yang diterapkan Luis Duran sudah terbaca para rival. Jika mengamati mudahnya gawang Persita dibobol lawan, berarti lini belakang dan kiper harus mendapat perhatian khusus.
Pasalnya, meski Persita menderita kekalahan beruntun, namun barisan penyerang masih mampu mencetak gol. Tampaknya keseimbangan lini belakang dan depan mulai tak harmonis.
Â
Dewa United Menyusul?
Nasib serupa juga dialami Dewa United yang sempat menguasai klasemen di posisi teratas hingga pekan keempat lalu. Meski penurunan klub berjulukan The Tangsel Warriors ini tak terlalu signifikan, namun sang arsitek Jan Olde Riekerink harus ekstrawaspada.
Hingga pekan kesebelas lalu Dewa United FC menghuni urutan kesembilan alias turun delapan seterip. Alhasil Persita dan Dewa United FC harus kembali membumi dan melupakan eforia pekan keempat lalu jika ingin bangkit.
Advertisement