Bola.com, Jakarta - Warga Kediri patut ikut bangga pada gelaran FIFA Matchday Timnas Indonesia kontra Turkmenistan di Stadion GBK Surabaya, Jumat (8/9/2023) lalu.
Pasalnya, ada lima sosok putra asli Kediri yang terlibat di dalam tim asuhan Shin Tae-yong ketika Timnas Garuda menundukkan Turkmenistan dengan skor 2-0 tersebut.
Advertisement
Meski mereka punya tugas berbeda di Timnas Indonesia, namun tetap berperan di dalam tim.
Mari kita simak, siapa saja figur mereka. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Nadeo Argawinata
Inilah aksi comeback fantastis yang dilakukan Nadeo Argawinata setelah sempat diacuhkan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Senior.
Nadeo Argawinata terakhir tampil bersama Timnas Indonesia saat berkiprah di Piala AFF 2022. Pertandingan terakhirnya pada leg kedua semifinal saat berjumpa dengan Vietnam pada 9 Januari 2023.
Di leg pertama pada 6 Januari 2023, pertandingan berakhir 0-0. Sayang, di leg kedua kemenangan direbut Vietnam dengan skor 2-0. Hasil itu gagal membawa Timnas Indonesia ke final.
Setelah itu, nama Nadeo tidak menghiasi skuad Timnas Garuda dalam empat laga FIFA Matchday. Masing-masing dua kali kontra Burundi (25 dan 28 Maret 2023), Palestina (14 Juni 2023) dan Argentina (19 Juni 2023).
Penurunan performa di Timnas Indonesia dan klub Bali United membuat nama Nadeo digeser tiga kiper lainnya seperti Syahrul Trisna (Persikabo 1973), Ernando Ari (Persebaya), dan Reza Arya (PSM).
Pemain kelahiran Wates, Kabupaten Kediri, 9 Maret 1997, ini kembali merebut posisi kiper utama kontra Turkmenistan lalu.
Kesempatan ini berkat performa individu di Borneo FC musim ini serta absennya Ernando Ari yang sedang membela Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala AFC U-23 di Solo.
Advertisement
2. Edo Febriansyah
Keputusan Edo Febriansyah berkarier di luar Kediri membuat nama dan prestasinya melejit. Langkahnya hijrah ke Persita dan meninggalkan Persik usai merebut gelar juara Liga 2 2019 dan promosi ke Liga 1 2020 sangat tepat.
Musim pertama bersama Persita, bek kiri ini langsung mendapat panggilan bergabung di Timnas Indonesia. Meski musim berikutnya pindah ke RANS Nusantara FC yang terseok-seok di Liga 1, Edo Febriansyah masih dapat kepercayaan dari pelatih Shin Tae-yong.
Di posisi bek kiri skuad Merah Putih, pemain kelahiran Kediri, 25 Juli 1997, ini masih di bawah bayang-bayang Pratama Arhan. Namun pelan-pelan kualitas Edo mulai setara dengan Arhan.
Seperti Nadeo Argawinata yang dapat berkah dari absennya Ernando Ari di Timnas Indonesia U-23. Pada FIFA Matchday melawan Turkmenistan, Edo juga meraih untung dengan keberadaan Pratama Arhan yang kini bertarung di Kualifikasi Piala AFC U-23.
3. Dwi Priyo Utomo
Sosok yang satu ini memang tak terjun langsung di atas rumput hijau menghadapi Turkmenistan. Namun Dwi Priyo Utomo didaulat sebagai asisten pelatih Shin Tae-yong.
Sebagai pemain alumni Primavera, Dwi Priyo Utomo dianggap mumpuni dalam membaca permainan lawan. Terutama menyiapkan para bek Timnas Indonesia.
Maklum, mantan penggawa Persik ini merupakan bek berpengalaman saat aktif bermain. Dwi Priyo juga pengalaman sebagai asisten di beberapa klub Liga 1 Indonesia.
Advertisement
4. Wildan Yahya
Wildan Yahya juga bukan seorang pesepakbola. Dia adalah fisioterapis di skuad Garuda. Dia mengawali karirnya di Persiba Balikpapan.
Kemudian dia pindah ke Persik selama dua musim. Liga 1 2022/2023 lalu, Wildan Yahya menjadi fisioterapis di Borneo FC.
Tapi mulai tahun ini, pria yang menemukan jodohnya dan kini tinggal di Kediri ini fokus di Timnas Indonesia.
"Bagi pelaku sepak bola, apakah itu pelatih, pemain, maupun elemen tim lainnya, bergabung dengan Timnas Indonesia merupakan cita-cita tertinggi. Saya ingin berkontribusi agar Indonesia prestasi di Piala AFC Qatar 2024 nanti," ujarnya.
5. Sofie Imam Faizal
Sosok ini lebih dikenal sebagai pelatih fisik andal. Selain berpengalaman, Sofie Imam Faizal telah mengantongi lisensi pelatih fisik dengan grade tertinggi di Indonesia.
Dia mendapat kepercayaan dari Shin Tae-yong untuk bergabung ke dalam pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-19 di Turki. Bagi Sofie, ini bukan kali pertama baginya membela panji Merah Putih.
Sebelumnya juga pernah menjadi staf kepelatihan Timnas U-19 di bawah kepemimpinan Fakhri Husaini yang berhasil melaju ke putaran final Piala Asia U-19 2020.
Pengalamannya itu membuat Sofie Imam Faizal diajak Kurniawan Dwi Yulianto untuk menjadi pelatih fisik di klub Malaysia, Sabah FC.
Advertisement