Bola.com, Solo - Kisah cinta Pratama Arhan dengan istrinya, Azizah Salsha, menjadi salah satu bumbu-bumbu yang ikut mengiringi kiprah Timnas Indonesia U-23 saat menciptakan sejarah di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
Sebab, selama penyelenggaraan ajang ini, Pratama Arhan cukup sering memperlihatkan berbagai momen manis untuk istrinya tersebut. Api cinta pemain andalan Timnas Indonesia U-23 itu tak henti menyala. Apalagi, usia pernikahan keduanya belum genap sebulan.
Baca Juga
Advertisement
Tak sedikit pendukung Arhan yang ikut baper alias ‘bawa perasaan’ ketika menyaksikan Arhan meluapkan ungkapan cintanya secara bertubi-tubi untuk kekasihnya tersebut. Ekspresi cinta ini memang cukup beragam.
Mulai dari gestur tangan membentuk huruf ‘A’, gestur menghisap jempol disertai mengusap rambut, hingga yang terakhir baju berwarna merah dengan tulisan ‘Azizah’ yang diikuti tanggal pernikahan keduanya.
Luapan cinta ini akan menjadi sepenggal kisah yang melengkapi perjalanan karier Pratama Arhan di dunia kulit bundar. Sebab, sebelum setenar sekarang ini, perjuangannya harus ditempuh dengan menghadapi berbagai rintangan dan lika-liku.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ditempa Keluarga Sederhana
Pratama Arhan memang cukup beruntung karena mendapatkan dukungan penuh dari keluarga untuk menekuni sepak bola. Di tengah berbagai keterbatasan, orang tuanya tetap gigih membantu anak bungsu itu mewujudkan mimpi.
Salah satu kisah yang cukup menginspirasi, jika tak bisa disebut menyayat hati, ialah ketika ibunya tak punya uang untuk seleksi di akademi PSIS Semarang. Maklum, jarak Blora menuju Semarang cukup jauh karena harus menempuh perjalanan darat selama empat jam.
“Saya dan ibu nekat saja untuk ke sana. Karena, dulu kami orang kurang mampu. Ibu sampai berutang ke tetangga buat berangkat ke Semarang dan membelikan saya sepatu sepak bola,” kata Arhan saat berbincang di kanal YouTube Grace Tahir.
Saat itu, sepatu yang digunakan Arhan untuk mengikuti seleksi ditebus dengan harga Rp25 ribu. Namun, sepasang sepatu itu tak bertahan lama. “Saya masih ingat, sepatu saya beli di pasar. Sekali pakai langsung rusak,” ujarnya.
Jerih payah serta pengorbanan orang tuanya itulah yang mengiringi perjalanan pemain kelahiran 21 Desember 2001 untuk meretas mimpinya jadi pesepak bola profesional. Sebab, melalui harapan ini pula, Arhan ingin membahagiakan sekaligus membanggakan orang tuanya.
Advertisement
Momen Mencuri Perhatian
Jauh sebelum namanya terkenal seperti sekarang ini, Arhan memang harus melewati beberapa jenjang untuk mengibarkan kiprahnya di level nasional. Salah satu momen penting ialah ketika dia membantu PSIS U-18 meraih runner-up EPA Liga 1 U-18 2018.
Setelah itu, dia naik kelas ke level U-20. Dari sinilah bakatnya terendus oleh Shin Tae-yong, juru taktik yang tengah mempersiapkan Timnas Indonesia U-29 untuk menghadapi Piala Dunia U-20 2021.
Arhan pun sukses merebut hati pelatih asal Korea Selatan itu. Namanya lolos seleksi dan menjadi salah satu pemain yang paling sering diandalkan ketika Timnas Indonesia U-19 beruji coba di Kroasia.
Sepulang dari Kroasia, Arhan langsung diganjar kontrak profesional oleh PSIS. Tak lama setelah itu, dia mencatatkan debut di level profesional di Piala Menpora 2021. Sepanjang turnamen, dia mencetak dua gol dan satu assist sekaligus menyabet gelar Pemain Muda Terbaik di ajang ini.
Pada Liga 1 musim 2021/2022, dia juga sudah mulai bermain bersama PSIS. Namun, Arhan saat itu justru lebih banyak absen dari skuad Mahesa Jenar karena agenda tim nasional, baik itu di level U-19 maupun senior.
Jadi Andalan di Semua Medan
Sinar terang Pratama Arhan makin benderang karena dia menjadi pemain andalan Timnas Indonesia di berbagai ajang. Karena usianya yang masih muda, pemain jebolan SSB Terang Bangsa ini bisa dipanggil level apa saja, baik itu U-19, U-23, hingga senior.
Kiprah pertamanya di Timnas Indonesia bermula pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Saat itu, dia menjadi salah satu pemain yang paling sering diturunkan Shin Tae-yong pada tiga laga terakhir melawan Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.
Kiprah ini berlanjut di ajang Kualifikasi Piala Asia 2023, Piala AFF 2020, hingga berbagai ajang lainnya. Di level junior, dia juga sempat membantu skuad Garuda Muda yang menyabet medali emas SEA Games 2023.
Yang terbaru, pemain kelahiran 21 Desember 2001 punya peran penting mengantarkan Timnas Indonesia U-23 menjadi pemuncak klasemen Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Dari dua laga, dia mencetak total dua gol untuk Garuda Muda.
Advertisement