Bola.com, Solo - Absennya gelandang asing PSIS Semarang, Boubakary Diarra, saat menghadapi Persis Solo pada laga bertajuk Derbi Jawa Tengah pada pekan ke-12 BRI Liga 1 2023/2024 menimbulkan pertanyaan besar.
Tak ada nama Diarra dalam daftar 11 pemain pertama alias starting XI PSIS saat bersua Persis Solo di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (16/9/2023) malam WIB.
Baca Juga
Musim Hujan, Begini Siasat Pelatih Persik Agar Para Pemainnya Tidak Sakit Jelang Laga Melawan PSIS
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Advertisement
Di lini tengah, pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, justru menduetkan Alfeandra Dewangga dengan gelandang muda, Tri Setiawan. Efeknya, dua pemain itu kesulitan mengimbangi agresivitas pemain Persis Solo yang sukses mengambil alih lini tengah.
Setidaknya, situasi tersebut terjadi sepanjang babak pertama. Alexis Messidoro dan Sutanto Tan sukses menguasai koridor half space. Itu belum termasuk Moussa Sidibe yang bisa bergerak bebas di area antarlini Laskar Mahesa Jenar.
Setelah sempat 'menghilang' pada babak pertama, Boubakary Diarra akhirnya diturunkan Gilbert Agius pada awal babak kedua.
Pemain kelahiran Prancis itu akhirnya bisa memberikan bantuan bagi PSIS Semarang untuk mengimbangi permainan Persis Solo. Sayangnya, Diarra tak mampu menghindarkan PSIS dari kekalahan 0-2.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terganjal Regulasi Pemain U-23
Gilbert menjelaskan, tim pelatih PSIS Semarang memang terpaksa menurunkan Tri Setiawan sebagai starter, karena penerapan regulasi penggunaan pemain muda di bawah usia 23 tahun yang berlaku di BRI Liga 1 2023/2024.
Akhirnya, Laskar Mahesa Jenar harus mengorbankan Diarra untuk tak bermain pada babak pertama. Padahal, gelandang berusia 30 tahun tersebut selalu jadi pilihan utama. Dari 10 penampilan sebelumnya, dia selalu tampil penuh selama 2x45 menit.
"Jika Anda mengetahui regulasi kompetisi ini, jawabannya mudah. Kami harus menurunkan satu pemain berusia di bawah 23 tahun pada babak pertama," kata Gilbert Agius.
"Kami tak memiliki Adi Satryo karena dia masih mendapatkan larangan bermain karena akumulasi kartu kuning dan dia sekarang bersama Timnas Indonesia U-24," ia menambahkan.
Â
Advertisement
Banyak Pemain Muda Absen
Tri Setiawan, gelandang berusia 19 tahun yang direkrut dari Persipal Palu, memang menjadi opsi terbaik bagi PSIS Semarang untuk mematuhi regulasi penggunaan pemain muda di bawah 23 tahun.
Apalagi, mereka sudah kehilangan Ridho Syuhada yang dipinjamkan ke PSMS Medan. Pemain lainnya, Muhammad Akrom, juga tak bisa diturunkan karena cedera.
Adapun gelandang berusia 17 tahun, Faizin Madilesa, yang akrab disapa Nunung ini juga tak dibawa ke Kota Bengawan.
"Pemain muda kami lainnya, Akrom, juga mengalami cedera parah pada bagian lututnya. Dia harus absen sekitar enam bulan untuk menjalani pemulihan," ujarnya.
"Sementara pemain muda sisanya kami memiliki Tri Setiawan dan Nunung, yang tidak bisa kami bawa melawan Persis Solo," mantan pelatih Timnas Malta itu menambahkan.
Â
Peran Krusial Boubakary Diarra
Peran penting Boubakary Diarra di lini tengah PSIS Semarang akhirnya semakin terlihat ketika namanya absen. Sebab, bekas pemain Timnas Mali U-20 itu punya peran strategis untuk menjaga keseimbangan lini tengah.
Selain itu, kontribusinya untuk produktivitas gol PSIS Semarang juga cukup impresif. Sejauh ini, gelandang kelahiran Prancis itu sudah menyumbangkan dua gol untuk Mahesa Jenar di BRI Liga 1 2023/2024.
Advertisement