Bola.com, Solo - Perjuangan gelandang Timnas Indonesia U-20, Zanadin Fariz, untuk pulih dari cedera memang tak main-main. Sebab, ada berbagai perasaan tak menyenangkan yang mengusik hatinya selama masa pemulihan.
Sejak medio Maret 2023, Zanadin Fariz memang harus menepi dari lapangan. Ambisinya untuk membantu perjuangan Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-23 2023 pupus karena dihantam cedera.
Baca Juga
Prediksi Persib Vs Persita di BRI Liga 1: Ambisi Tim Maung Bandung Perpanjang Tren Tak Terkalahkan
Persita Tantang Persib, Fabio Lefundes Berharap Pendekar Cisadane Maksimal demi Bawa Pulang Poin
Kisah Ezra Walian, Spesialis Tendangan Pisang: Pewaris Nomor Punggung 8 Kebanggaan Bos Persik Arthur Irawan
Advertisement
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dia didiagnosis mengalami total tear anterior cruciate ligament alias ACL. Luka ini mengharuskan pemain berusia 19 tahun itu menjalani operasi untuk penyembuhan.
Pascaoperasi, waktu yang dibutuhkan untuk bisa pulih pun terhitung lama. Dari perkiraan awal, dia harus absen selama delapan bulan sebelum benar-benar sembuh. Beruntung, periode penyembuhannya lebih singkat dari prediksi awal.
Faktor mental menjadi ujian tersendiri bagi para pesepak bola yang dihantam cedera parah. Zanadin mengatakan, dia harus bergulat dengan berbagai perasaan ganjil selama masa pemulihan itu.
“Hal paling sulit yang saya dihadapi selama masa pemulihan cedera ialah melihat teman-teman yang lain bermain,” kata pemain yang lebih akrab disapa Ucil itu saat menceritakan pengalaman pahitnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rutinitas yang Membosankan
Gelandang kelahiran Bekasi ini menceritakan, rutinitas yang dijalani saban hari juga menjadi tantangan tersendiri di masa-masa pemulihan. Dia harus melakukan aktivitas di pusat kebugaran setiap pagi.
Rasa bosan tentu sudah seperti menjadi kawan akrabnya selama masa itu. Sebab, aktivitasnya memang cenderung monoton.
“Selama masa pemulihan kan setiap hari harus bangun pagi. Karena pada jam tujuh hingga delapan, saya harus berlatih setiap hari di gym,” kata Ucil.
“Ini menjadi masa-masa yang sulit, karena saya sampai merasa jenuh dengan rutinitas sehari-hari. Yang dilakukan ini lagi, ini lagi,” pemain yang jadi andalan Shin Tae-yong di Timnas U-20 itu melanjutkan.
Advertisement
Sukses Melewati Proses
Setelah melewati penantian yang panjang, Zanadin Fariz akhirnya bisa kembali merasakan atmosfer pertandingan. Namanya muncul dalam daftar pemain Persis Solo yang dibawa melawan RANS Nusantara FC pada pekan ke-13.
Namun, Ucil tak bisa langsung bermain di lapangan. Sebab, dia harus beradaptasi terlebih dahulu dengan atmosfer kompetitif dari bangku cadangan. Ucil bersyukur bisa melewati ujian sulit ini.
“Tapi ya mau bagaimana lagi. Karena hal semacam ini sangat penting agar saya bisa kembali bermain. Jadi, ya sudah jalani saja,” kata pemain kelahiran 31 Mei 2004 itu.
Awal Mula Mencuri Perhatian
Zanadin Fariz menjadi salah satu pemain muda yang mencuri perhatian pada Piala Presiden 2022. Pada turnamen pramusim itu, dia mendapat dua kesempatan bermain saat menghadapi PSS Sleman dan PSIS Semarang di Grup A.
Setelah itu, Ucil sempat mencatatkan debutnya di kompetisi resmi bersama Laskar Sambernyawa, tepatnya pada kompetisi BRI Liga 1 2022/2023. Debutnya tercipta ketika Persis kalah 2-3 dari Dewa United pada pekan pertama.
Sejak saat itu, pemain asal Bekasi ini mulai mencatatkan laga demi laga. Setidaknya, sepanjang BRI Liga 1 2022/2023, dia mengukir 10 penampilan. Kiprahnya inilah yang terpantau Shin Tae-yong hingga memanggilnya ke Timnas Indonesia U-20.
Advertisement