Bola.com, Surabaya - Tren positif Arema FC di BRI Liga 1 2023/2024 harus terhenti. Mereka takluk 1-3 di markas Persebaya Surabaya, Sabtu (23/9/2023). Padahal dalam 4 laga sebelumnya, Arema selalu berhasil meraih poin.
Kekalahan ini membuat tim berjuluk Singo Edan agak sulit lepas dari zona degradasi. Setidaknya sampai paruh musim. Saat ini, Arema baru memiliki 10 poin dan berada di urutan 16. Berjarak 4 poin dari Persita Tangerang yang satu tingkat diatasnya.
Baca Juga
Advertisement
Sementara empat laga sisa putaran pertama, Arema FC menghadapi lawan berat. Seperti PSS Sleman, Borneo FC, Madura United dan PSM Makassar.
Dua di antara empat lawan tersebut kini bersaing di puncak klasemen. Yakni Madura United dan Borneo FC. Jika berhasil sapu bersih poin sisa, ada kans lepas dari zona degradasi BRI Liga 1. Namun, itu hal yang sulit untuk dicapai.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Pesulap
Terkait hal itu, pelatih Arema FC, Fernando Valente tidak ingin berfikir terlalu jauh. Dia memilih fokus untuk satu laga terdekat. Yakni melawan PSS Sleman 30 September nanti.
"Mungkin pertandingan selanjutnya kami akan meraih kemenangan seperti Persebaya. Banyak perubahan yang harus kami lakukan. Termasuk organisasi permainan," jelas pelatih 64 tahun ini.
Performa Arema saat melawan Persebaya membuat beberapa catatan. Karena banyak blunder dilakukan. Selain itu, mereka telat panas. "Saya datang bukan sebagai pesulap. Jadi kami akan memperbaikinya," lanjutnya.
Advertisement
Baru Menang Lawan Tim Zona Degradasi
Perlu diketahui, saat ini Arema baru memetik dua kemenangan. Itupun dari tim yang berasal dari zona degradasi. Yakni Bhayangkara FC dan Persikabo 1973. Sedangkan saat melawan tim yang posisinya diatas zona degradasi, Singo Edan paling banter meraih hasil imbang.
Hal ini bukan sekedar faktor mental. Pelatih Arema sempat mengeluhkan komposisi tim yang tak pernah komplit di setiap pertandingan. Selali ada yang mengalami cedera dan akumulasi kartu. Seperti saat melawan Persebaya, Ahmad Alfarizi dan Gustavo Almeida tak bisa diturunkan. Dua pemain kunci itu mengalami cedera dan akumulasi kartu.
“Ini masalah tersendiri. Karena itu, dalam pertandingan lawan Persebaya, kami turun dengan dua pemain muda di bek sayap,” lanjutnya. Sektor bek kiri beberapa kali dijadikan celah bagi Persebaya untuk membangun serangan. Karena Mikael Tata yang tampil menggantikan Alfarizi beberapa kali kehilangan bola.
Persaingan di BRI Liga 1 2023/2024
Advertisement