Bola.com, Malang - Timnas Indonesia U-24 berhasil lolos ke-16 besar Asian Games 2023. Meski kalah 0-1 dari Korea Utara di laga terakhir, Minggu (24/9/2023) di Zhejiang Normal University East Stadium, China, Timnas Indonesia U-24 lolos sebagai peringkat ketiga terbaik di Grup F.
Mereka mengantongi 3 poin dengan gol dan kemasukan seimbang. Hanya saja, dari segi permainan tim besutan Indra Sjafri itu belum memuaskan.
Advertisement
Itu diakui mantan striker Arema dan Timnas Indonesia era 90-an, Singgih Pitono. Dia melihat Timnas Indonesia U-24 kurang greget. Itu membuat Indonesia hanya bisa mencetak 2 gol dari tiga pertandingan.
"Jika melihat dari komposisi pemain yang dibawa. Ini bukan komposisi terbaik. Justru di kualifikasi Piala Asia beberapa waktu lalu punya skuat yang lebih bagus,” kata Singgih.
Lini depan yang terlihat timpang. Tidak ada sosok targetman yang bisa jadi predator di kotak penalti lawan.
“Kalau ada Ramadhan Sananta, kami yakin akan lebih bagus performa tim ini. Kalau di posisi lain, saya pikir masih bisa ditutupi dengan pemain lain,” lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Striker yang Ada Kurang Pengalaman
Singgih tidak memandang striker Timnas Indonesia U-24 yang dibawa di ajang ini punya kualitas buruk. Seperti Titan Agung Fawazzi dan Hugo Samir. Namun, dua pemain ini masih butuh pengalaman lagi untuk tampil lebih bagus.
"Hugo bukan pemain jelek. Tapi, dia masih minim jam terbang. Begitu juga Titan. Karena event ini level Asia,” tegas mantan asisten pelatih Arema itu.
Sangat disayangkan Timnas Indonesia U-24 tidak bisa menurunkan skuat terbaik di ajang ini. Karena sejumlah klub tidak melepas pemian yang diinginkan Indra Sjafri.
Mengingat kompetisi Liga 1 masih berjalan. Sehingga klub membutuhkan tenaga pemainnya. Itu pula yang membuat pemain yang bermain di luar negeri tidak dipanggil. Seperti Elkan Baggott, Marselino Ferdinan, Saddil Ramdani dan lainnya.
Advertisement
Ubah Cara Bermain
Khusus kekalahan melawan Korea Utara, Singgih melihat jika Timnas Indonesia U-24 tidak memperlihatkan karaternya.
Padahal mereka punya pemain cepat di sayap. Seperti Ramai Rumakiek, Egy Maulana, dan lainnya. Tapi, hal itu tidak dimanfaatkan.
“Kami tidak tahu apakah ini memang strategi dari pelatih. Lebih banyak bertahan, karena kalah 0-1 sudah cukup untuk lolos. Kalau pandangan saya pribadi, harusnya tim ini bisa mengandalkan kecepatan pemain depan. Dengan bola-bola bawah yang lebih cepat. Tidak harus direct pass dari bawah ke depan,” jelasnya.
Kurangi Bola Long Pass
Singgih melihat Timnas Indonesia U-24 harus mengurangi bola-bola long pass ketika berhadapan dengan lawan yang postur pemainnya lebih tinggi.
"Seperti lawan Korea Utara, postur mereka lebih tinggi. Jangan dipaksa pakai bola atas. Karena pemain depan kita tidak ada yang jangkung. Harus bola bawah untuk mengajak lari pemain lawan,” terangnya.
Advertisement