Bola.com, Gianyar - Arema FC akan menantang pemuncak klasemen sementara BRI Liga 1 2023/2024, Borneo FC hari ini di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (6/10/2023) malam pukul 19.00 WIB. Tim Singo Edan bertekad membuat kejutan
Arema FC punya Gustavo Almeida sebagai mesin pencetak gol andal. Saat ini, dia mengoleksi 11 gol dan jadi top skorer sementara BRI Liga 1.
Baca Juga
Advertisement
Namun, bukan berarti lini serang Arema tanpa persoalan. Karena di laga melawan PSS Sleman pekan lalu, mereka menang berkat dua gol penalti Gustavo. Total 5 gol penalti sudah dibuat striker asal Brasil tersebut.
Ini bukan kali pertama Singo Edan mengalami hal seperti ini. Di awal musim, gol yang dicetak Gustavo beberapa diantaranya berasal dari kesalahan pemain belakang hingga tendangan bebas.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Santai
Artinya, Arema kesulitan mencetak gol lewat open play. Pelatih Arema, Fernando Valente melihat jika ini bukan persoalan serius.
“Pertandingan sebelumnya kami tidak cetak gol lewat open play. Tapi ada banyak peluang yang dibuat. Artinya, kami sudah berusaha mencetak gol dari permainan. Bukan bola mati,” jelasnya.
“Kami harus bisa membuat gol dalam situasi apapun. Lewat penalti oke, open play juga oke. Atau situasi bola mati seperti tendangan bebas dan sudut,” terang pelatih 64 tahun kelahiran Portugal ini.
Advertisement
Persiapan Serius
Khusus lawan Borneo FC, tampaknya Singo Edan menggelar persiapan lebih serius. Mereka memilih tinggal di Bali setelah pertandingan pekan sebelumnya melawan PSS.
Cara itu agar para pemain Arema tidak kelelahan di jalan. Padahal biasanya, Arema pulang ke Malang setelah menjalani pertandingan di Bali.
“Kami banyak bicara tentang taktik dan organisasi permainan. Apa yang harus dilakukan saat menguasai bola. Dan apa yang dikerjakan ketika kehilangan bola. Kami masih butuh membuat pemain lebih mengerti bagaimana bermainan bisa terkoneksi antara pemain satu dengan lainnya,” jelasnya.
Main Kolektif
Terdapat indikasi Arema belum bisa mengandalkan kolektivitas. Menurut Fernando Valente masih ada beberapa nama yang memilih memperlihatkan skill individu.
“Saya selalu sampaikan jika tidak ada pemain yang bisa bermain sendirian. Harus main bersama. Dalam situasi apapun, memang bola atau tidak. Harus ada kerjasama di lapangan. Itu kuncinya,” tegas dia.
Advertisement