Sukses


BRI Liga 1: Septian David Bicara Kendala di Balik Catatan Buruk PSIS saat Bermain Tandang

Bola.com, Semarang - Kapten PSIS Semarang, Septian David Maulana, menanggapi catatan buruk timnya ketika bermain tandang di BRI Liga 1 2023/2024. Padahal, saat bermain di kandang, Mahesa Jenar adalah tim yang sangat tangguh.

Sepanjang musim ini, PSIS Semarang memang hanya bisa memenangkan satu laga tandang. Momen ini terjadi tepatnya ketika melawat ke markas Dewa United pada pekan kedelapan BRI Liga 1 2023/2024.

Saat itu, Mahesa Jenar menang dengan skor 4-1. Sayangnya, itu jadi satu-satunya tiga poin ketika away. Sebab, dua laga lainnya berakhir imbang dan empat sisanya berujung dengan kekalahan.

Catatan ini sangat kontras ketika PSIS Semarang bermain di hadapan pendukungnya sendiri. Sebab, dari delapan laga, mereka bisa meraih enam kemenangan. Sisanya, Mahesa Jenar merah satu imbang dan satu kali kalah.

Tak hanya itu, kemenangan anak asuh Gilbert Agius saat bermain kandang terjadi ketika melawan tim-tim besar. Misalnya, mereka bisa mengalahkan Persebaya Surabaya (2-0), Bali United (2-1), Arema FC (2-0), hingga PSM Makassar (2-1).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Perbedaan Kandang dan Tandang

Septian David Maulana mengakui, memang ada perbedaan yang mencolok ketika PSIS bermain kandang. Sebab, mereka bisa mendapatkan dukungan penuh dari segala penjuru. Selain suporter, keluarga pemain juga biasanya hadir di Stadion Jatidiri.

“Yang pasti, ada sedikit perbedaan ya ketika kami bermain di kandang dan tandang. Saat bermain kandang, semangat kami berlebih karena ada suporter,” ujar Septian David Maulana.

“Kami juga bisa mendapatkan dukungan dari keluarga. Sehingga, hal ini menjadi tambahan motivasi bagi kami saat bermain di kandang sendiri,” tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Faktor Motivasi

Pemain berusia 27 tahun itu sebetulnya mengakui bahwa laga home dan away tak jauh berbeda. Namun, faktor motivasi ketika Mahesa Jenar bermain di rumah sendiri memang lebih besar.

“Sedangkan ketika bermain away, saya juga tidak tahu ya. Sebenarnya, menurut pendapat saya, hampir sama saja. Bermain home dan away sama saja. Namun, memang kalau bermain kandang motivasinya lebih. 

4 dari 4 halaman

Konsistensi Belum Teruji

Catatan buruk yang diraih Mahesa Jenar saat bermain tandang ini memang disadari Gilbert Agius. Menurut pelatih asal Malta itu, faktor konsistensi masih menjadi kendala bagi PSIS di BRI Liga 1 2023/2024.

“Kami kalah bukan karena over-confident. Menurut saya, kekalahan ini tak lain karena kami, sebagai sebuah tim, tidak mampu bermain bagus,” ujarnya.

“Saya melihat bahwa PSIS saat bermain di Stadion Jatidiri dan saat bermain away, adalah tim yang berbeda,” mantan pelatih Timnas Malta itu

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer