Bola.com, Jepara - Mantan kiper Arema FC, Andriyas Francisco harus menerima kenyataan pahit. Pemain berusia 23 tahun yang kini membela klub Liga 2, Persijap Jepara itu dijatuhi sanksi larangan bermain 6 bulan oleh Komdis PSSI.
Tak cuma sanksi larangan bertanding, Andriyas Francisco juga mendapatkan denda 25 juta rupiah pascalaga matchday 4 Grup 3 Liga 2 antara Persijap Jepara melawan PSCS Cilacap di Stadion Gelora Bumi Kartini, 30 September.
Advertisement
Sanksi ini turun setelah sidang Komdis PSSI pada 6 Oktober. Dia dianggap melakukan intimidasi fisik terhadap wasit setelah pertandingan yang berakhir dengan skor 0-0 tersebut.
Kronologinya, setelah pertandingan, sejumlah pemain Persijap melakukan protes kepada wasit, Amri Nurhadi. Mereka tak puas dengan beberapa keputusan yang dianggap merugikan tuan rumah.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Klarifikasi Ciko
Saat dikonfirmasi, Ciko, sapaan Andriyas Francisco menjelaskan jika dia hanya mempertanyakan beberapa keputusan seusai pertandingan. Protes yang dilakukan menurutnya masih dalam batas wajar.
"Setelah pertandingan, saya hanya ingin tanya ke wasit. Ada dua handsball yang harusnya kami dapat penalti. Tapi tidak diberi. Setelah itu, ada beberapa momen pertandingan terhenti tapi tambahan waktu hanya sebentar,” jawab pemain jebolan Akademi Arema tersebut.
Terkait kabar intimidasi fisik dan pemukulan kepada wasit, Ciko menampiknya. Dia mengaku tahu batasan untuk melakukan protes.
"Justru setelah pertandingan, saya menahan suporter yang turun ke lapangan untuk mengejar wasit. Setelah itu, baru saya bertanya kepada wasit. Mungkin punggungnya tersenggol sarung tangan saya. Waktu itu memang banyak orang yang berkerumun. Bisa dicek sendiri vidionya. Di lorong menuju ruang ganti, saya sudah tidak melakukan apa-apa,” sambungnya.
Advertisement
Rumitnya Pengajuan Banding
Di tim Persijap, bukan hanya Ciko yang menerima sanksi serupa. Ada satu nama lain. Yakni Iqmal Nursamsu. Selain itu, ada tiga official tim dan panpel Persijap yang menerima sanksi dan denda. Sebuah hukuman yang berat tentunya.
Dari informasi yang dihimpun Bola.com, manajemen Persijap harus berfikir dua kali jika ingin melakukan banding. Karena mereka ada mengeluarkan dana yang tidak kecil untuk pengajuan banding.
Untuk pengajuan satu kasus, manajemen harus membayar 30 juta rupiah untuk jaminan. Jika banding diterima, uang tersebut akan dikembalikan. Namun, jika ditolak dana itu ikut hangus.