Bola.com, Jakarta - Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Brunei Darussalam pada putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia tak hanya menyajikan perbedaan kualitas pemain yang mencolok, tetapi juga perbandingan harga pasar yang kontras.
Pasalnya, perbandingan nilai pasar antara pemain-pemain Timnas Indonesia dengan Brunei Darussalam bakal memperlihatkan ketimpangan harga yang kentara. Kubu Garuda Muda diperkuat pemain-pemain yang nilainya fantastis.
Baca Juga
Head to Head Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Pemain Abroad Merah Putih Menang Banyak, Tetapi Rekor Pertandingan Tekor
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Jay Idzes Berikan Jersey Venezia untuk 2 Pemain Timnas Indonesia: Bagus Mana Witan atau Marselino?
Advertisement
Sementara itu, nilai pasar dari para pemain tim lawan memang tak begitu mentereng. Bahkan, harga pemain tertingginya setara dengan salah satu pemain termurah dari kubu skuad Merah Putih.
Selain disebabkan karena kualitasnya, ketimpangan nilai pasar antara pemain dari kedua kubu ini juga dipengaruhi oleh di mana para pemain tersebut berkarier. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Komparasi Nilai Pasar Tertinggi
Jika melihat urutan harga pasarnya, deretan teratas dari Timnas Indonesia memang lebih banyak didominasi oleh pemain-pemain naturalisasi. Di posisi teratas ada Sandy Walsh yang kini berkarier di klub Liga Belgia, KV Mechelen.
Pemain berusia 28 tahun itu dibanderol dengan nilai pasar Rp34,76 miliar. Jumlah ini disusul Shayne Pattynama (Viking FK) dengan nilai Rp10,43 miliar dan Marc Klok (Persib Bandung) yang dihargai Rp.7,82 miliar.
Sementara itu, di kubu Brunei Darussalam, sosok pemain dengan nilai pasar termahal memang tak punya nominal yang tinggi. Hakeme Yazid Said, misalnya, hanya dipatok dengan nilai Rp.2,61 miliar.
Setelah itu, satu pemain lainnya yang punya nilai di atas Rp2 miliar ialah penjaga gawang yang juga berstatus sebagai kapten Timnas Brunei Darussalam, yakni Haimie Nyaring, dengan nilai Rp2,17 miliar.
Advertisement
Harga Pasar Terendah
Catatan nilai pasar pemain Brunei Darussalam itu memang cukup menarik jika dibandingkan dengan pemain-pemain skuad Garuda yang masuk dalam kategori harga terendah. Saat ini, status ini masih dipegang Rafael Struick.
Penyerang sayap yang berkarier di kasta kedua Liga Belanda bersama ADO Den Haag itu hanya dihargai sekitar Rp1,30 miliar. Berikutnya, ada gelandang muda Arema FC, Arkhan Fikri, dengan nilai Rp2,17 miliar.
Yang menarik, pemain Timnas Indonesia dengan nilai pasar termurah ketiga, Dzaky Asraf, nilainya mencapai Rp2,61 miliar. Jumlah ini sudah setara dengan harga pasar pemain tertinggi Brunei Darussalam, Hakeme Yazid Said.
Harga Termurah Kubu Lawan
Jika harga pasar termurah di kubu Timnas Indonesia ialah Rafael Struick yang sudah mencapai Rp.1,30 miliar, nilai termurah dari kubu Brunei Darussalam ternyata tak mencapai separuh dari nominal ini.
Sebab, deretan pemain dari skuad Tebuan yang punya nilai terendah dibanderol dengan harga Rp.434 juta. Setidaknya, ada delapan pemain yang memiliki nilai pasar tersebut.
Tiga nama di antaranya dari klub Brunei DPMM FC, yakni Abdul Mu’iz Sisa, Azizi Ali Rahman, dan Nazirrudin Ismail. Lalu tiga pemain lainnya berasal dari klub MS ABDB FC, yaitu Shafie Effendy, Hariz Danial Khallidden, dan Azriel Arman. Adapun satu nama lainnya yakni Afi Aminuddin (Kasuka FC).
Advertisement