Bola.com, Jakarta - Penggawa Persija Jakarta, Rizky Ridho tampil solid saat membawa Timnas Indonesia menang agregat 12-0 atas Brunei Darussalam pada putaranpertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pemain berusia 21 tahun itu bermain penuh dalam dua laga yang berlangsung selama jeda FIFA Matchday Oktober 2023. Ia pun turut menyumbangkan dua gol dalam kemenangan-kemenangan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Menilik performanya, tak heran bila Rizky Ridho jadi salah satu kesayangan pelatih Shin Tae-yong di lini pertahanan. Ia seperti suksesor alami bagi sosok Fachruddin Aryanto.
Atribusinya dalam bertahan terbilang sempurna bagi seorang pemain lokal. Tak hanya pintar membaca arah permainan, ia juga dibekali kemampuan kelas atas dalam memahami strategi permainan.
Skuad Garuda memang kerap mengubah pakem dari tiga, empat hingga lima bek. Namun, hal tersebut sama sekali tak membuat Rizky Ridho kepayahan mengikuti instruksi yang diberikan.
====
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bek Lokal Terbaik
Pelatih Persija, Thomas Doll, sempat memuji setinggi langit performa anak asuhnya tersebut. Menurutnya, Rizky Ridho punya kemampuan untuk bersaing di level yang lebih tinggi ketimbang BRI Liga 1.
Pujian itu memang tak berlebihan. Praktis, diantara langganan starter Timnas Indonesia, ia jadi satu-satunya pemain belakang yang bermain di tanah air.
Asnawi Mangkualam Bahar dan Pratama Arhan telah menjajal persaingan di kompetisi sepak bola Asia Timur. Sementara Elkan Baggott bermain untuk klub kasta kedua Inggris, Ipswich Town.
"Ridho terlihat sangat tenang di lapangan dan menang banyak duel bola. Mungkin dia satu-satunya bek terbaik Timnas yang bermain di Liga 1 karena yang lainnya bermain di Liga luar," ucap Doll suatu ketika.
Advertisement
Layak Bermain di Liga Jerman?
Pelatih asal Jerman itu juga menyebut level permainan beberapa pemain muda sudah sudah sangat tinggi. Mereka bahkan setara dengan bakat-bakat di sepak bola Jerman.
“Pandangan saya kepada sepak bola Indonesia telah berubah. Sebelum saya datang ke sini, saya kira sepakbolanya biasa saja,” ucap Doll dilansir Astro Arena.
“Namun, setelah di sini saya melihat banyak aksi luar biasa dan para pemain bertalenta. Ada sejumlah pemain yang bisa bermain di kasta kedua Liga Jerman,” imbuhnya.
Walau tak secara gamblang menyebutkan nama, pernyataan Doll salah satunya jelas ditujukan kepada Ridho. Permainannya memang sangat matang untuk pemain seusianya.
Tempaan Kompetisi Internal Persebaya
Perjalanan Rizky Ridho menjadi pemain besar dilalui dengan tidak mudah. Gang di depan rumahnya dan jalanan kota Surabaya, jadi saksi bisu dirinya mengasah kemampuan.
Orang tuanya yang khawatir keselamatan putranya, akhirnya memasukkannya ke Sekolah Sepak Bola (SSB). Di sanalah, ia pertama kali mengenal posisi stopper.
“Dulu saya striker, tapi pelatih bilang dia takut kalau saya di depan soalnya offside terus, saya juga lemah di fisik, akhirnya saya direkomendasikan jadi stopper, Alhamdulillah sampai sekarang,” ujarnya dilansir dari Youtube PSSI TV.
Setelahnya, ia memberanikan diri mengikuti seleksi Persebaya Surabaya U-19 di usia 17 tahun. Tapi dasar moncer, Ridho dengan cepat melalui semua tahapan. Bahkan, promosi lebih cepat di musim 2020.
Kemampuannya terus meningkat di bawah godokan pelatih Aji Santoso. Pelatih Shin Tae-yong yang kesengsem dengannya, memberanikan diri memberikan debut internasional untuknya pada 2021 silam. (Wahyu Pratama)
Advertisement