BRI Liga 1: PSIS Kesulitan Cari Pendamping Carlos Fortes, Terhalang Minimnya Stok Striker Lokal Berkualitas

Yoyok Sukawi mengakui, stok pemain lokal berkualitas di posisi ini memang terbatas. Kalaupun ada yang berkualitas, jumlahnya terhitung minim. 

“Kalau kita bicara soal kriteria itu, striker lokal di Indonesia yang kualitasnya tak jauh dengan Carlos Fortes itu jumlahnya sangat terbatas,” ujarnya.

“Yang pertama, biasanya naturalisasi. Ini kan tak mungkin dilepas oleh klub lain. Yang kedua, pemain berlabel Timnas Indonesia. Striker seperti ini jumlahnya juga bisa dihitung,” ia menambahkan.

Menurut Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah itu, nama-nama pemain berkualitas di sektor ini juga bakal dipertahankan mati-matian oleh klubnya. Setelah sempat membidik Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka, PSIS juga kesulitan merayu Dimas Drajad.

“Kemarin kami sempat mendekati Ramadhan Sananta, tetapi tidak dilepas Persis Solo. Kita juga mencoba berkomunikasi dengan Hokky Caraka. Tentu saja langsung dipagari dengan PSS Sleman bahkan diperpanjang kontraknya,” katanya.

“Tampaknya kita akan kesulitan mencari striker. Kami juga sempat berkomunikasi dengan Dimas Drajad. Ini tidak mungkin karena dia tentara, jadi tidak akan dilepas Persikabo,” tambahnya.

Menurut Yoyok, tim pelatih memutuskan untuk tak mendatangkan pemain apabila kualitasnya masih jauh di bawah standar yang dibutuhkan. Sebab, hal ini dikhawatirkan justru bisa membebani tim.

“Sehingga kita berusaha mencari di bawah ini. Pelatih memutuskan lebih baik tidak kita rekrut. Daripada kita merekrut pemain tetapi kualitasnya jauh dari yang kita harapan. Nanti hanya membebani tim,” ujarnya.

Selain Carlos Fortes, Mahesa Jenar juga memiliki pemain lainnya yang produktif menyumbang gol. Sosok yang dimaksud ialah Paulo Gali Freitas. Pemain asal Timor Leste itu sudah menyumbang tujuh gol di BRI Liga 1 musim ini.