Bola.com, Bandung - Rumor striker asal Brasil, Gustavo Almeida akan meninggalkan Arema FC menjadi kenyataan.
Pertandingan BRI Liga 1 melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu (8/11/2023) jadi laga terakhirnya untuk Arema. Dia mempersempahkan satu gol dan membuat tim berjuluk Singo Edan meraih hasil imbang 2-2.
Baca Juga
Advertisement
Setelah pertandingan, Gustavo pamit dari tim di hotel tempat menginap Arema di Bandung.
Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas mengaku kaget dengan hal tersebut. Karena beberapa waktu lalu dia menepis rumor kepindahan sang top skorer. Tapi, justru hal itu jadi kenyataan.
”Saya tentu kaget dengan hal ini karena tidak ada obrolan dengan manajemen terkait perpindahannya. Ini tadi Gustavo langsung pamit kepada saya dan staf pelatih,” katanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kecewa
Wiebie mengaku cukup kecewa dengan keputusan yang diambil oleh manajemen Arema FC. Dia tidak dilibatkan untuk mengambil keputusan tentang Gustavo. Padahal keputusan untuk mendatangkan penyerang 27 tahun di awal musim ini adalah pilihannya.
Bahkan, disaat tim lain tidak mau menerima kondisinya yang cedera. Wiebie tetap yakin bahwa striker pilihannya akan menunjukkan kualitas terbaik.
”Jelas sangat kecewa, karena saya tidak diajak komunikasi ketika manajemen melepas Gustavo. Dia datang ke sini karena jaminan saya. Ketika tim lain menolak saya tetap menerima,” terangnya.
Menurutnya, keputusan menjual Gustavo disaat seperti ini akan merugikan tim secara permainan. Karena dari total 20 gol Arema FC sebanyak 14 gol lahir dari kaki Gustavo. Apalagi mencari striker seperti dia juga bukan perkara mudah.
Advertisement
Pasrah
Namun, dari sisi finansial mungkin berbeda karena banyak tim yang tertarik dengannya. Meski dirinya juga menganggap wajar jika ada pemain yang pindah di bursa transfer.
”Kalau saya tentu melihatnya dari kebutuhan tim. Meski wajar ada pemain yang pindah. Fokus saya sebagai manajer tim di situ, Arema FC akan kehilangan striker terbaik,” jelas Pengusaha Asli Malang tersebut.
Meski kecewa, Wiebie juga tidak bisa berbuat banyak terhadap keputusan yang sudah dibuat manajemen. Kabar kepergian Gustavo sebenarnya sudah diketahui pelatih kepala Fernando Valente.
Namun dirinya sebagai manajer tidak diajak kordinasi tentang kabar tersebut. Hal itu cukup disayangkannya meski sudah terlanjur terjadi. Wiebie juga menegaskan sebagai manajer dirinya tidak punya kuasa atas keputusan klub.
”Saya menyanyangkan karena pelatih tidak bilang dulu padahal tahu. Klub ini juga bukan milik saya. Jadi tidak bisa membuat keputusan sendiri,” jelasnya.
Berharap Aremania tidak Berspekulasi
Setelah kepergian Gustavo, Wiebie masih belum berkomunikasi tentang pemain pengganti. Namun, dia khawatir adanya kekecewaan dari Aremania. Karena di putaran pertama, Gustavo jadi pemain yang paling bersinar.
”Sekarang menunggu saja dari manajemen seperti apa. Saya masih kecewa. Untuk rekan-rekan Aremania tolong jangan spekulasi dulu. Apa yang saya sampaikan ini bukan pembelaan, hanya menjelaskan kondisinya. Silakan ditanggapi dengan wajar, jangan saling menyerang atau menyalahkan. Kita semua tentu kecewa, tapi kembali lagi ke Manajemen Arema FC untuk hal lainnya,” pungkasnya.
Advertisement