Bola.com, Malang - Top skorer sementara BRI Liga 1 2023/2024, Gustavo Almeida harus berpindah klub di transfer window. Setelah membela Arema FC melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu (8/11/2023), dia berpamitan dengan rekan-rekannya.
Manajemen Arema FC mengakui jika striker 27 tahun itu lepas ke Persija Jakarta dengan status pinjaman. Sebuah keputusan yang aneh. Sosok Gustavo sebenarnya menjadi pemain paling penting bagi tim berjuluk Singo Edan tersebut.
Baca Juga
BRI Liga 1: Sudah Bukan Berposisi Striker, Flavio Silva Lebih Nyaman Jadi Winger Persebaya?
BRI Liga 1 2024 Rehat Sepekan karena Pilkada Massal, Desember Langsung Tancap Gas Lagi dengan Jadwal Super Padat
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Advertisement
Arema sangat butuh tenaganya untuk membantu tim lepas dari zona degradasi. Bukannya memperkuat tim, justru mereka melepas pemain paling tajam di lini depan.
“Memang berat, tapi ini harus dilakukan setelah melakukan diskusi dengan manajemen, manajer dan tim pelatih. Dinamika sepakbola bisa menghampiri siapa saja. Termasuk Arema dengan kondisi yang ada saat ini,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Finansial?
Tidak disebutkan secara detail alasan pelepasan Gustavo. Tapi, disinyalir faktor utama adalah adalah meringankan finansial klub.
Arema saat ini butuh banyak dana untuk mengarungi kompetisi musim ini. Sebagai tim musafir dengan homebase di Bali, mereka harus menggelontorkan dana untuk akomodasi.
Manajemen Arema tidak menutup mana dengan prestasi Gustavo dalam setengah musim. Sangat jarang Arema melepas pemain yang jadi top skorer dengan 14 gol di paruh musim.
“Kami sampaikan terima kasih pada Gustavo Almeida. Dia adalah salah satu striker terbaik dalam catatan sejarah Arema FC,” lanjut pria yang akrab disapa Inal tersebut.
Advertisement
Eksodus
Gustavo jadi pemain kelima yang dilepas Arema di transfer window. Sebelumnya, Asyraq Gufron, Hamdi Sula, Syamsudin, dan Mikael Tata lebih dulu berpisah dengan Singo Edan.
Kini, manajemen akan fokus mendatangkan pemain baru untuk menggantikan nama-nama yang hengkang. Transfer window Liga 1 sendiri akan dibuka sampai 28 November mendatang.
Adaptasi dengan Situasi
Bisa dibilang dalam dua musim terakhir manajemen Arema mengalami masa-masa terberat. Setelah Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober, Arema kehilangan banyak pemasukan. Musim ini menjadi puncaknya.
Selain kehilangan beberapa sponsor, mereka belum bisa bermain di Malang. Karena Stadion Kanjuruhan tengah direnovasi. Sementara Stadion Gajayana, Kota Malang tidak memenuhi standart kelayakan untuk Liga 1. Selama bermain di Bali, mereka hanya didukung segelintir suporter.
Kondisi ini membuat manajemen harus memutar otak untuk menghidupi tim. Sampai saat ini, manajemen Singo Edan masih bisa memenuhi kewajiban dengan membayar gaji dan operasional tim. Namun, mereka juga melakukan penghematan di beberapa hal.
“Bagaimana caranya kita bisa bertahan ditengah dinamika yang ada saat ini? Satu-satunya adalah dengan beradaptasi. Kami optimistis dan realististis bagaimana Arema FC berpikir jauh kedepan tentang keberlangsungan klub,” jelas Yusrinal Fitriandi.
Advertisement