Bola.com, Jakarta - Radja Nainggolan mencoba berangan-angan bila bisa mengembalikan waktu ke 2005 alias 18 tahun silam. Menurut Radja Nainggolan, mungkin dirinya bersedia menerima tawaran dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia.
Radja Nainggolan memiliki darah Indonesia melalui sang ayah yang berasal dari Sumatra Utara. Adapun ibunya merupakan warga negara Belgia.
Advertisement
Situasi itu membuat Radja Nainggolan bisa saja dinaturalisasi PSSI untuk membela Timnas Indonesia. Namun, saat itu tidak ada pendekatan terhadapnya untuk tawaran membela negara dari ayahanda.
"18 tahun lalu ketika saya pertama kali bermain untuk Belgia, saya rasa Indonesia belum ada di titik seperti saat ini. Jadi kalau kita berandai-andai 18 tahun lalu, semua hal bisa berubah," kata Radja Nainggolan di Jakarta.
Radja Nainggolan akhirnya memutuskan untuk membela Timnas Belgia. Pemain yang pernah berkarier di AS Roma dan Inter Milan itu sukses mengumpulkan 30 penampilan dan enam gol untuk Belgia sejak debut pada 29 Mei 2009.
-----
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perkembangan Pesat
Radja Nainggolan menyebut PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir sudah mengalami perkembangan yang pesat. Terutama dalam peningkatan kualitas dengan menaturalisasi pemain-pemain keturunan untuk Timnas Indonesia.
"Ada banyak perubahan dan ini adalah hal positif untuk Indonesia," jelas Radja Nainggolan.
Pada era Erick Thohir, PSSI sudah menaturalisasi dua nama yakni Rafael Struick dan Ivar Jenner. Kini, sederet nama seperti Justin Hubner, Jay Idzes, dan Nathan Tjoe-A-On masuk dalam daftar antrian naturaliasi Timnas Indonesia.
Advertisement
Belum Kepikiran
Radja Nainggolan saat ini berstatus tanpa klub setelah dilepas SPAL pada Juli 2023. Pada usia 35 tahun, Radja Nainggolan mengaku masih mau bermain dan belum kepikiran untuk beralih profesi sebagai pelatih.
"Pelatih? Saya tidak tahu. Saya belum melihat diri saya sebagai pelatih. Saya masih melihat diri saya sebagai pemain sepak bola. Saya masih berada di kondisi yang baik, saya bisa bermain sampai beberapa tahun ke depan," jelas Radja Nainggolan.
"Jadi kita lihat saja nanti. Untuk saat ini, saya belum berpikir apa yang akan saya lakukan setelah karier saya selesai. Saya masih berpikir apa lagi yang ingin lakukan untuk mencapai babak baru dalam karier saya," ucap Radja Nainggolan.
Duta Piala Dunia U-17 2023
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, resmi menunjuk Radja Nainggolan dan Sabreena Dressler sebagai duta Piala Dunia U-17 2023. Keduanya diharapkan bisa membuat ajang dua tahunan itu semakin semarak di Indonesia.
Erick Thohir mengaku penunjukkan Radja Nainggolan dan Sabreena Dressler sebagai duta Piala Dunia U-17 2023 karena keduanya punya keterikatan dengan Indonesia. Kehadiran keduanya di Piala Dunia U-17 diharapkan bisa menjadi pelecut semangat para pemain Timnas Indonesia U-17.
"Ini sebuah kebanggaan buat kita semua karena bisa meghadirkan para legenda ini. Kehadiran mereka untuk kembali, bagaimana mereka bisa membantu promo Piala Dunia U-17 2023, tetapi yang penting juga membuat inspirasi kepada anak-anak muda bahwa kita ada kalau kita mau," kata Erick Thohir.
Advertisement