Bola.com, Malang - Timnas Indonesia memulai putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 dalam beberapa hari ke depan. Tim besutan Shin Tae-yong itu menjalani dua laga tandang melawan Irak dan Filipina pada 16 dan 21 November. Sebanyak 27 pemain sudah masuk dalam daftar panggil.
Belakangan makin banyak pemain naturalisasi yang jadi andalan Timnas Indonesia di setiap lini. Apalagi di lini belakang. Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama kembali dipanggil. Begitu juga pemain keturunan, Elkan Baggott.
Baca Juga
Legenda Timnas Indonesia Ungkap Dua Kunci Lumpuhkan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Maarten Paes Bisa Jadi Penentu!
Reaksi Netizen Terkait Naturalisasi Kevin Diks yang Disetujui DPR: Joss... Pertahanan Timnas Indonesia Diisi Pemain Grade A
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia
Advertisement
Namun, masih ada beberapa pemain pribumi yang masih terselip, terutama posisi bek tengah. Ada tiga nama dipanggil Shin Tae-yong. Mereka tampil apik di BRI Liga 1, tetapi seperti apa peluang mereka untuk tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Jika Shin Tae-yong memakai formasi tiga pemain belakang, masih ada kesempatan bagi mereka untuk tampil, terutama untuk laga melawan Filipina.
Saat lawan Irak, diprediksi Timnas Indonesia lebih banyak menurunkan pemain naturalisasi dan keturunan, mengingat kualitas Irak di atas Indonesia. Berikut ulasan tiga bek pribumi yang masuk daftar panggil kualifikasi Piala Dunia 2026.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rizky Ridho
Rizky Ridho menjadi langganan Timnas Indonesia sejak level kelompok usia. Pada usia 21 tahun, Rizky Ridho sudah jadi pilihan utama di lini belakang Persija. Kemudian di Liga 1, dia bermain dalam 15 pertandingan dan mencetak 1 gol.
Satu yang menarik, di putaran pertama kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Brunei Darussalam, Rizky Ridho selalu jadi pilihan utama.
Tak hanya disiplin mengawal pertahanan, dia juga mencetak 2 gol dari total 12 gol yang bersarang di gawang Brunei Darussalam. Gol itu diciptakannya saat bermain dalam dua laga, baik di kandang Indonesia maupun Brunei.
Jika turun dengan tiga stoper, kans Rizky Ridho jadi starter sangat besar. Biasanya dia bermain bersama Jordi Amat dan Elkan Baggott.
Pemain jebolan Persebaya Surabaya ini juga sudah mengenal karakter bermain dua rekannya itu. Apalag dengan Elkan, di mana keduanya sudah main bersama di level kelompok usia.
Advertisement
Andy Setyo
Mantan kapten Timnas Indonesia U-23 ini kembali menjadi bagian dari Tim Garuda senior. Sebelumnya, dia sempat tidak mendapatkan panggilan, ditambah lagi klubnya sedang berada di zona degradasi di klasemen BRI Liga 1.
Lini pertahanan Persikabo 1973 juga dalam persoalan besar. Mereka menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling banyak, yaitu 36 gol.
Sementara Andy Setyo tampil dalam 10 pertandingan bersama Persikabo 1973. Namun, sepertinya Shin Tae-yong melihat Andy masiih layak membela Timnas Indonesia.
Jadi banyaknya jumlah kebobolan Persikabo 1973 bukan semata-mata karena buruknya permainan Andy.
Namun, sepertinya Andy bukan pilihan utama di lini pertahanan Timnas Indonesia. Jika ada yang mengalami masalah cedera atau penyegaran, dia layak mendapatkan kesempatan, karena pengalaman internasionalnya cukup mumpuni.
Ia juga punya pengalaman membela tim nasional kelompok usia. Plus dia memiliki modal postur yang mumpuni, 180 cm. Cocok untuk duel dengan pemain Irak maupun Filipina.
Wahyu Prasetyo
Bek asal PSIS Semarang itu belakangan rajin masuk daftar pangil Timnas Indonesia. Maklum, performanya di BRI Liga 1 tergolong apik.
Memiliki karakter ngotot dan postur gempal, Wahyu Prasetyo selalu tampil dalam 19 pertandingan di BRI Liga 1.
Wahyu baru dipanggil Shin Tae-yong pada tengah tahun ini. Dia mendapatkan debut ketika Timnas Indonesia melawan Turkmenistan di Surabaya pada 8 Oktober 2023.
Meski bukan pilihan utama, Wahyu punya karakter yang berbeda dengan pemain belakang lain. Wahyu termasuk pemain yang doyan duel keras dan tidak kompromi dengan pemain lawan.
Hanya saja, menit bermain di level internasional masih perlu ditambah. Sehingga dia tidak akan canggung lagi ketika mendapatkan kesempatan untuk bermain.
Advertisement