Bola.com, Bangkalan - Pelatih Madura United, Mauricio Souza mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Heru Cahyono usai timnya kalah 1-2 dari Bali United pada lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora, Bangkalan, Kamis (23/11/2023) petang WIB.
Dalam pertandingan tersebut, Laskar Sape Kerrap (julukan Madura United) sejatinya unggul lebih dulu lewat aksi Junior Brandao di menit ke-16. Tetapi lima menit berselang tim tamu menyamakan skor lewat M. Rahmat.
Baca Juga
Persib Ragu Bisa Jamu Borneo FC di GBLA, Tyronne del Pino: Rumputnya Sedikit Keras, Lebih Nyaman Si Jalak Harupat
Rangkaian Kejutan yang Bisa Terjadi di Pekan 11 BRI Liga 1 2024 / 2025: Banyak Big Match Tersaji, Peta Persaingan Bakal Berubah
Alan Bernardon Ungkap Kunci Sukses Tampil Moncer Bersama PSS di BRI Liga 1: Enjoy Bermain di Indonesia
Advertisement
Saat tuan rumah membombardir pertahanan Bali United, mereka justru kecolonganm Irfan Jaya memanfaatkan serangan balik untuk menaklukkan Satria Tama di menit ke-55.
Bali United lantas terlihat mencoba mengulur waktu permainan setelah unggul. Hal itulah yang membuat pelatih asal Brasil itu kesal karena wasit tak membuat keputusan tegas untuk memaksa Serdadu Tridatu tak guling-guling di lapangan.
"Setelah mereka unggul 2-1, kiper (Adilson) Maringa terus lambatkan permainan. Mereka mulai jatuh dan seperti tak mau bermain lagi. Wasit juga tidak mau teruskan permainan," ujarnya.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tontonan Tak Menarik
Pelatih berusia 49 tahun itu juga menegaskan permainan negatif itu sama sekali tak menghargai suporter yang hadir maupun penonton yang menyaksikan di layar kaca.
"Kalau berada di rumah, saya tak akan pilih paket sepakbola seperti itu. Tetapi mereka semua oke dengan permainan itu," kesalnya.
"Kalau mereka pikir anti permainan itu bagus, tidak ada respek. Tapi kami respek kepada penonton. Itu yang kami bikin di dalam lapangan," sambung Souza.
Advertisement
Tak Perkarakan Bali United
Mantan pelatih Vasco da Gama tersebut sejatinya tak merasa masalah Bali United menerapkan taktik buruk seperti itu. Ia hanya menyayangkan sang pengadik yang tak bertindak tegas.
"Saya akan tetap minta pemain untuk tetap main bola. Saya tak ada masalah dengan Bali, mereka punya pemain bagus. Tetapi itu terjadi karena wasit biarkan itu," keluhnya.
"Dia kasih delapan menit tambahan waktu, tetapi ada empat menit mereka buat anti permainan. Tidak ada yang bisa kami mainkan di dalam lapangan," imbuh Souza.
Demi Kemajuan Sepak Bola Indonesia
Kekesalan yang disampaikan Souza bukan hanya karena timnya dirugikan. Dia ingin wasit-wasit Indonesia bersikap lebih fair dan bertindak lebih tegas.
"Susah waktu kami sudah mau main cepat, mereka jatuh terus. Jadi saya pikir sebagai pelatih bukan karena saya ingin bikin gol. Saya bicara sedikit karena ingin perbaiki," ucapnya.
"Saya sendiri yang berjuang tidak apa-apa, itu kontribusi bukan untuk Madura tetapi untuk keseluruham sepak bola Indonesia. Kuncinya ada perbaikan (wasit)," tutup Souza.
Advertisement