Bola.com, Gianyar - Pencapaian Arema FC musim ini bisa dibilang masih buruk. Meski belakangan mulai sulit dikalahkan, posisi mereka masih berada di zona degradasi.
Laga terdekat, tim besutan Fernando Valente itu akan menghadapi Derby Jatim melawan Persik Kediri di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (27/11/2023).
Baca Juga
Advertisement
Ini jadi laga penting bagi Arema. Meskipun kemenangan belum bisa membuat mereka lepas dari zona degradasi. Setidaknya, Dendi Santoso dkk. bisa memangkas jarak dengan tim diatasnya, Persita Tangerang. Mengingat Arema yang ada diurutan 16 kini terpaut 4 poin dengan Persita.
Biasanya, Derby Jatim selalu menyuguhkan partai sengit. Lantaran ada gengsi yang dipertaruhkan. Apalagi setiap tim asal Jatim yang ada di Liga 1, saat ini jadi rival bagi Arema. Seperti Madura United, Persebaya Surabaya dan Persik Kediri.
Hubungan suporter Arema dengan supporter tiga klub itu juga tidak terlalu bagus. Mereka justru mengharamkan timnya kalah dari rival di Jatim. Kekalahan membuat harga diri fans Arema runtuh di hadapan pendukung klub Jatim lainnya.
Sayangnya, Arema FC punya tiga fakta yang kurang bagus di Derby Jatim di putaran pertama. Mulai dari belum meraih kemenangan, sampai kiper yang jadi lumbung gol lawan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Pernah Menang
Di putaran pertama, Arema hanya meraih satu poin dari tiga laga Derby Jatim, yakni saat menahan Madura United di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Waktu itu, Arema bermain imbang 1-1. Sedangkan saat laga tandang ke markas Persik dan Persebaya, gawang Arema jadi lumbung gol. Sebanyak 8 gol bersarang ke gawang Arema dalam dua laga tersebut.
Wajar jika posisi Arema jadi yang paling bawah jika dibandingkan klub asal Jawa Timur lainnya. Saat ini Singo Edan berada di zona degradasi. Namun, ada kans mengakhiri catatan negatif saat Derby Jatim.
Mengingat laga melawan Persik berlangsung di Bali. Seperti diketahui, dua kekalahan telak Arema dalam Derby Jatim terjadi di kandang lawan. Saat main di Bali, Arema meraih satu poin ketika melawan Madura United.
Advertisement
Kenangan Kegarangan Gustavo Almeida
Dalam tiga Derby Jatim di putaran pertama, striker asal Brasil Gustavo Almeida paling rajin mencetak gol. Dia mengemas 3 gol. Rinciannya dua gol ke gawang Persik Kediri dan satu gol ke gawang Madura United.
Hanya saja, dua dari tiga gol yang dicetak lahir lewat tendangan penalti. Meski demikian, striker yang kini jadi top skorer sementara Liga 1 itu tidak diragukan kemampuannya. Karena dia punya tehnik dan ketenangan saat didalam kotak penalti lawan.
Sayang, kegarangan Gustavo kini tinggal kenangan. Lantaran sang pemain sudah berganti kostum ke Persija Jakarta. Gustavo dilepas dengan status pinjaman. Karena Arema mendapatkan suntikan dana besar dari loan fee yang diberikan manajemen Persija. Lantaran Arema sedang seret pemasukan selama jadi tim musafir musim ini.
Debut Buruk Adixi Lenzivio
Arema punya kenangan pahit dalam Derby Jatim melawan Persik Kediri di putaran pertama. Kekalahan telak 5-2 tentu menyakitkan. Ada satu nama yang jadi kambing hitam dari kekalahan tersebut. Yakni kiper Adixi Lenzivio.
Itu jadi laga debut mantan kiper Persija. Dan gawangnya harus kebobolan 5 gol. Usai pertandingan, kiper yang pernah terjun ke Liga Futsal professional itu menerima banyak cacian dari Aremania. Imbasnya, karir bersama Arema tak berlangsung lama.
Tak lama setelah laga tersebut, dia dipinjamkan ke PSMS Medan di Liga 2. Setelah itu Arema merekrut kiper asal Filipina, Julian Schwarzer. Sampai saat ini, Julian jadi kiper utama Singo Edan.
Advertisement