Bola.com, Jakarta - Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, mengakui bahwa tim ibu kota sempat mengalami kesulitan finansial di BRI Liga 1 2023/2024. Apa penyebabnya?
Persija Jakarta baru saja merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-95 di Cinepolis SPark, Jakarta Pusat, pada Selasa (28/11/2023).
Baca Juga
Advertisement
"Alhamdulillah, kesulitan itu ada. Tapi, alhamdulillah kami dapat meyakinkan sponsor-sponsor baru yang isa dilihat hari ini," ujar Prapanca.
"Hari ini pada HUT ke-95 Persija, ada satu sponsor lagi yang masuk. Jadi, mudah-mudahan, ini bisa memperkuat finansial kami hingga akhir musim," jelas pria yang karib dipanggil Panca itu.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ingin Lebih Stabil
Pada 2024, Prapanca ingin situasi ekonomi Persija Jakarta lebih stabil. Untuk itu, pihaknya berencana untuk berkandang di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, setelah Piala Dunia U-17 2023.
"Tentunya untuk tahun depan, kami berusaha semaksimal mungkin mengoptimalkan perolehan-perolehan finansial kami pada musim depan," imbuh Prapanca.
"Mudah-mudahan setelah Piala Dunia U-17 2023, Persija bisa memakai JIS di BRI Liga 1," tutur Prapanca.
Advertisement
Faktor Kesulitan Finansial
Prapanca buka suara terkait penyebab kesulitan finansial Persija, termasuk karena faktor beberapa sponsor yang keluar dan kurang banyak.
"Sebenarnya tidak perlu ditanya. Semuanya kelihatan. Yang ada di jersey itu kurang banyak," ucap Prapanca.
Selain itu, kendala pemakaian Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat dan JIS, juga memengaruhi kondisi finansial Persija.
Rencana Berantakan
"Kedua, kami tidak mempunyai stadion yang pasti. Ketimbang dengan klub lain, satu-satunya, klub besar sekelas Persija itu tidak memiliki stadion tetap," ungkap Prapanca.
"Kami selalu dibuang. Padahal Persija klub besar. Di SUGBK seperti ini, di JIS seperti ini. Saat itu ya."
"Sehingga, program dan rencana pada musim ini berantakan. Malangnya lagi, ada beberapa sponsor utama keluar. Itu kan harus berjibaku," terangnya.
Advertisement