Bola.com, Malang - Arema FC sudah mendapatkan penyerang anyar, yakni Gilbert Alvarez. Yang menarik, penyerang berusia 31 tahun itu menjadi pemain dengan nilai pasar tertinggi di BRI Liga 1 versi Transfermakrt.
Alvarez memiliki nilai transfer yang mencapai angka Rp 8,69 miliar. Angka tersebut sama dengan gelandang Dewa United, Dimitrios Kolovos.
Baca Juga
Advertisement
Padahal jika melihat dari kariernya, Gilbert Alvarez lebih banyak memperkuat klub-klub di Liga Bolivia. Dia hanya sekali merantau ke Liga Arab Saudi, dan itupun hanya satu musim.
Namun, ada satu hal yang membuat nilai pasarnya tinggi. Dia memiliki 31 caps bersama Timnas Bolivia. Terakhir, namanya masuk daftar pemain Bolivia pada 2021 untuk kualifikasi Piala Dunia dan Copa America.
Meski punya nama besar di negaranya, Gilbert Alvarez merupakan sosok yang ramah. Itu terlihat dalam sesi latihan Arema FC di Lapangan ARG, Kabupaten Malang.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Paling Ramah
Meski terkendala bahasa, dia sesekali melambaikan tangan dan berpose selebrasi didepan awak media. Dari pengamatan Bola.com, dia merupakan pemain asing paling ramah di Arema FC saat ini.
Sepertinya, Gilbert Alvarez nyaman bergabung dengan Tim Singo Edan. Meskipun tim yang diperkuatnya kini berada di zona degradasi.
"Memang terkendala bahasa. Tetapi, istilah-istilah sepak bola kan bisa untuk berkomunikasi," kata asisten pelatih Arema, Kuncoro.
Advertisement
Akrab dengan Rekan Setim
Alvarez menguasai bahasa Spanyol. Bersama para pemain asing asal Amerika Latin, dia bisa berkomunikasi, seperti Charles Raphael, Julian Guevara, dan Ariel Lucero.
Komunikasi dengan pelatih Arema FC, Fernando Valente, juga bisa dilakukan. Lantaran sang pelatih berbahasa Portugis. Bahasa itu hampir sama dengan Spanyol yang dikuasai Gilbert Alvarez.
Selain kepada awak media, Alvarez juga akrab dengan rekannya. Tidak hanya kepada sesama pemain asing, tetapi juga pemain lokal.
Ketika mendapat umpan bagus, dia langsung mengacungkan jempol. Saat tidak mendapatkan operan bola, dia juga tidak memperlihatkan gesture kecewa.
Bagus untuk Kondisi Tim
Dalam satu momen latihan finishing, Gilbert Alvarez yang ada didepan gawang justru memberikan umpan matang kepada gelandang muda, Arkhan Fikri. Momen itu berbuah gol, dan Alvarez langsung mendekati Akrhan dan mengangkat tangannya untuk melakukan tos.
Hal tersebut dianggap tim pelatih bagus untuk kondisi tim. Lantaran karakter Alvarez yang mudah membaur bisa menyatukan tim.
Ini salah satu alasan pelatih Fernando Valente setuju merekrut sang pemain. Bersama klub sebelumnya, Palmaflor, Alvarez merupakan kapten tim.
Advertisement