Bola.com, Semarang - Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman berat kepada PSIS Semarang akibat insiden kericuhan antarsuporter yang terjadi di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (3/12/2023).
Duel antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman itu memang diwarnai kerusuhan antara suporter tuan rumah dari tribune utara dengan pendukung tamu yang ditempatkan di tribune barat.
Baca Juga
Persib Ragu Bisa Jamu Borneo FC di GBLA, Tyronne del Pino: Rumputnya Sedikit Keras, Lebih Nyaman Si Jalak Harupat
Rangkaian Kejutan yang Bisa Terjadi di Pekan 11 BRI Liga 1 2024 / 2025: Banyak Big Match Tersaji, Peta Persaingan Bakal Berubah
Alan Bernardon Ungkap Kunci Sukses Tampil Moncer Bersama PSS di BRI Liga 1: Enjoy Bermain di Indonesia
Advertisement
Akibat insiden tersebut, Komdis PSSI menjatuhkan hukuman larangan menggelar laga kandang dengan penonton kepada Mahesa Jenar hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024. Tak hanya itu, PSIS juga mendapatkan sanksi denda sebesar Rp25 juta.
“Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4, dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah,” bunyi hukuman pada surat Komdis PSSI.
“Sanksi ini berlaku sejak keputusan ini diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan kompetisi BRI Liga 1 tahun 2023/2024 berakhir,” lanjutnya.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sanksi yang Tidak Adil
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, merasa bahwa hukuman yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI sangat berat dan tidak memenuhi unsur keadilan bagi Mahesa Jenar.
“Ini hukuman yang berat dan tidak adil karena larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim. Yang kami sesalkan, kami itu justru menjadi korban di sini,” kata Yoyok lewat keterangan resmi, Kamis (7/12/2023).
“Kenapa justru dihukum seberat itu. Usaha panpel juga sudah maksimal, dari awal hingga pada saat kejadian gerak cepat dan apa yang terjadi di stadion bisa segera diatasi dengan baik hingga semua pihak yang berada di stadion bisa pulang dengan selamat,” imbuhnya.
Advertisement
Siap Lakukan Banding
Karena merasa sanksi tersebut tidak adil bagi PSIS, Yoyok Sukawi memastikan bahwa pihaknya akan menempuh mekanisme banding. Komdis PSSI memang menyediakan mekanisme yudisial tersebut yang nantinya akan dibahas Komite Banding (Komding) PSSI.
“Kami akan mengajukan banding, karena dalam surat juga disebutkan bahwa kami dapat melakukan banding. Semoga masih ada titik cerah bagi kami untuk mendapatkan keadilan,” ujar Yoyok.
Kericuhan di Stadion Jatidiri
Laga lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (3/12/2023), itu memang diwarnai gesekan antara kedua suporter. Mereka terlibat aksi saling lempar di tribune penonton.
Momen ini terjadi ketika pertandingan memasuki masa injury time pada babak kedua. Mulanya, penghuni tribune utara, Snex, saling berbalas ejekan dengan suporter tamu, Brigata Curva Sud (BCS) yang berada di tribune barat.
Kericuhan pun akhirnya meluas. Ratusan pendukung tuan rumah bahkan sampai turun ke lapangan. Yoyok Sukawi pun menjadi salah satu korban pelemparan hingga mengalami luka robekan di kepalanya.
Advertisement