Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya bakal menghadapi laga besar di pekan ke-22 BRI Liga 1 2023/2024. Mereka dijadwalkan menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, (9/12/2023) sore.
Pertemuan kedua tim ini bisa disebut merupakan ajang persaingan rivalitas klasik. Maklum saja, baik Persebaya maupun Persija sama-sama klub besar yang bergelimang prestasi. Sejarah keduanya juga terbilang panjang.
Baca Juga
Advertisement
Rivalitas keduanya bisa didasari oleh beberapa alasan. Keduanya merupakan tim yang memiliki sarat sejarah dalam sepak bola Indonesia. Persebaya berdiri pada 1927 dengan nama SIVB, lalu Persija dibentuk setahun setelahnya, pada 1928 dengan nama VIJ.
Kedua tim ini juga menjadi representasi dua kota terbesar di Indonesia, Surabaya dan Jakarta. Keduanya juga dikenal sebagai kota industri dan menjadi jujugan para pencari kerja.
Surabaya dan Jakarta juga representasi kemacetan dan udara panas akibat industri. Ditambah lagi, pertandingan kandang masing-masing tim itu juga menyedot perhatian warga atau suporter dengan daya beli tiket yang juga tinggi.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Prestasi Segudang
Jika dua hal itu kurang berhubungan dengan sepak bola, maka satu hal terakhir ini bisa menjadi latar belakang kuat penyebutan rivalitas. Persebaya dan Persija merupakan dua klub dengan raihan gelar kasta tertinggi terbanyak di Indonesia.
Dalam sejarah sepak bola Indonesia, Persebaya dan Persija sudah berkompetisi sejak Perserikatan yang dimulai pada 1931. Mereka kemudian sama-sama tampil di Liga Indonesia, Divisi Utama, ISL dan kini memasuki era Liga 1.
Tak usah bingung dengan nama-nama kompetisi itu karena intinya sama, yaitu kasta tertinggi di Indonesia. Pengecualian Galatama yang tak pernah diikuti oleh keduanya. Kompetisi ini muncul pada era 1980-an dan dilebur bersama Perserikatan menjadi Liga Indonesia pada 1994/1995.
Jadi, berapa banyak gelar yang diraih oleh kedua tim ini?
Advertisement
Persija Tersukses
Persija sudah mengoleksi 10 gelar juara liga kasta tertinggi, masing-masing adalah 9 Perserikatan, dan 1 Divisi Utama. Sementara Persebaya meraih dua lebih sedikit dengan 8 gelar, 6 gelar di antaranya diraih saat era Perserikatan dan dua sisanya adalah Divisi Utama.
Persaingan sengit kedua tim dalam persaingan gelar juara Perserikatan. Persija pernah dua kali menang di partai final atas Persebaya pada 1938 dan 1964. Persebaya kemudian membalasnya pada 1978.
Sayangnya, rekor total pertemuan kedua tim sangat sulit dilacak. Tidak ada data yang menyediakan berapa kali mereka pernah berduel beserta hasil menang, seri, dan kalahnya. Malah, Persebaya kini dianggap sebagai klub baru.
Singkat cerita, Bhayangkara FC yang memang mengkloning Persebaya dicatat peraih delapan gelar itu. Bahkan, beberapa jasa penyedia statistik juga akan memunculkan nama Bhayangkara FC jika mencari hasil pertandingan Persebaya.
Padahal, Bhayangkara FC baru berdiri pada 2016, itu pun nama awalnya Bhayangkara Surabaya United yang kini berganti secara resmi menjadi Bhayangkara Presisi Indonesia.
Bahkan, akun TMS Persebaya pun ternyata digunakan untuk mendatangkan pemain asing oleh Bhayangkara.
Konsekuensinya, Persebaya yang diakui kembali oleh PSSI pada 2017 lalu dianggap tidak memiliki catatan sejarah apapun. Semua itu karena dualisme yang pernah menerpa Persebaya.
Persaingan Sengit
Sekarang, jika ditarik pada konteks pertandingan Liga 1, persaingan keduanya juga tidak berada dalam perebutan gelar juara mengingat kompetisi masih memasuki pertengahan musim.
Bahkan, persaingan gelar juara Bajul Ijo dan Macan Kemayoran juga tidak muncul pada era ISL yang digelar pada 2009-2014.
Tapi, namanya rivalitas juga dihiasi oleh pertandingan sarat gengsi. Selain raihan gelar juara sudah menjadi faktor kuat, Persebaya dan Persija tetaplah representasi warga dua kota terbesar di Indonesia.
Kali terakhir mereka bersaing meraih trofi terjadi saat bertemu dalam final Piala Gubernur Jatim 2020. Persebaya sukses menang 4-1 atas Persija di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada 20 Februari 2020.
Advertisement
Hubungan Antarsuporter
Suporter kedua tim juga pernah memiliki hubungan yang kurang membaik. Tapi, itu dulu, sekarang mereka malah mesra. Bonek sudah bisa berkunjung ke Jakarta, sebaliknya The Jakmania pun disambut hangat di Surabaya.
Sudah bukan menjadi hal yang tabu melihat keduanya berada di stadion bersama. Warna oranye dan hijau di tribune telah menjadi pemandangan yang indah. Bonek dan The Jakmania pun bisa menjadi contoh bahwa perseteruan suporter sudah wajib diakhiri.
Kans pertemuan keduanya bakal tercipta saat kedua klub dijadwalkan berjumpa di BRI Liga 1 2023/2024. Persija akan menjamu Persebaya dalam pekan kelima di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/7/2023).
Sayangnya, kali ini bakal sulit melihat Bonek dan The Jakmania berada satu tribune di Stadion GBK. Sebab, regulasi musim ini melarang kedatangan suporter tamu.
Sebuah hal yang sangat disayangkan tentu saja. Saat dua suporter yang terlibat rivalitas ingin merawat relasi, upaya mereka untuk bersilaturahmi kini terhalangi oleh regulasi.
Tren di Musim Ini
Untuk pertemuan kali ini, tim tuan rumah memiliki modal yang kurang apik untuk menghadapi tamnya. Persebaya sedang dalam periode buruk dengan melewati enam laga terakhir tanpa kemenangan.
Rinciannya adalah dua seri dan empat kalah, diawali dengan bermain imbang 1-1 kontra Dewa United. Berikutnya, Persebaya jadi lumbung gol bagi empat tim lain.
Bajul Ijo menelan empat kekalahan beruntun saat menghadapi Persib Bandung, Bali United, Persik Kediri, dan Barito Putera. Terakhir, tim asal Kota Pahlawan itu bermain imbang 0-0 melawan RANS Nusantara pada pekan lalu.
Hasil seri itu jadi raihan terakhir yang paling apik karena Persebaya berhasil membukukan clean sheet.
Hal yang berbeda ditunjukkan oleh Persija yang malah tak terkalahkan dalam empat pertandingan terakhir. Sempat menang melawan PSM Makassar dan Persikabo 1973, Macan Kemayoran bermain imbang kontra Bhayangkara FC dan Persita Tangerang.
Menengok catatan pertemuan di Liga 1, Persebaya lebih unggul dengan menang tiga kali. Bandingkan Persija yang hanya menang dua kali. Sedangkan empat sisanya berakhir sama kuat.
Persebaya sangat ngotot untuk bangkit dan mengamankan poin penuh, sedangkan Persija pun tentu tak ingin menyerah begitu saja. Jadi, siapakah yang akan jadi pemenangnya?
Advertisement