Kuartet PSIS yang Bisa Membuat Borneo FC Merana dalam Lanjutan BRI Liga 1: Kukuh di Belakang, Gacor di Depan

Sosok Wahyu Prasetyo menjelma sebagai bek tengah tangguh di musim ini. Posisinya semakin tidak tergantikan di jantung pertahanan PSIS, setelah bergabung pada 2019 lalu.

Total ia sudah memainkan 20 pertandingan dengan satu kali memberikan assist. Artinya ia hanya dua sekali absen di musim ini, statistiknya ia 99 persen bermain penuh di setiap laganya.

Buah penampilannya musim ini diganjar dengan pemanggilannya di Timnas Indonesia. Wahyu Prasetyo punya postur tinggi, kuat, dan fisik gempal, yang membuatnya dijuluki Hulk.

Beruntungnya PSIS memiliki Gali Freitas di musim ini. Pemain asal Timor Leste itu tak membutuhknan waktu lama beradaptasi di Mahesa Jenar.

Gali Freitas langsung menjadi andalan sejak menjalani debutnya di PSIS musim ini. Terbukti total ia bermain 19 kali dengan torehan delapan gol dan tiga assist.

Gali Freitas diplos sebagai penyerang sayap kanan. Lincah, gesit, larinya kencang, kemampuan menendang kaki kanan dan kiri sama bagusnya, adalah atribut yang ada pada diri Gali.

Pesona Taisei Marukawa tidak ada habisnya. Musim keduanya di PSIS tak membuat performanya menurun. Marukawa masih menjadi motor serangan di penyerang kiri.

Perannya hampir mirip dengan Gali Freitas. Bermain menyisir sayap dan melebar untuk membongkar pertahanan lawan.

Pemain asal Jepang ini sudah mengemas dua gol dan enam assist dari total 16 laga bersama Mahesa Jenar musim ini. Borneo FC wajib mengawal pergerakannya jika tidak ingin diacak-acak eks pemain Persebaya itu.

Posisi ujung tombak PSIS masih dtempati Carlos Fortes. Bomber haus gol asal Portugal yang menjadi predator di kotak penalti lawan.

Fortes masih sulit tergantikan, kecuali jika ia mengalami cedera atau akumulasi kartu. Mantan pemain Arema itu sudah mengumpulkan 10 gol dan dua assist dari 17 laga.

Carlos Fortes adalah top scorer sementara PSIS musim ini. Ia juga menjadi penentu kemenangan timnya atas PSS Sleman di laga sebelumnya. Kiper Borneo FC, Nadeo Argawinata wajib ekstra waspada mengantisipasinya.