Bola.com, Semarang - Kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru, akhirnya membuat sebuah petisi untuk merespons sanksi larangan menggelar laga kandang dengan suporter yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Sebelumnya, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi menggelar pertandingan tanpa penonton kepada PSIS Semarang hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024 beserta sanksi denda sebesar Rp25 juta.
Baca Juga
Musim Hujan, Begini Siasat Pelatih Persik Agar Para Pemainnya Tidak Sakit Jelang Laga Melawan PSIS
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Advertisement
Panser Biru pun merasa keberatan dengan sanksi tersebut. Sebab, hukuman menggelar laga tanpa penonton bakal memberikan sejumlah dampak negatif. Mereka pun membuat petisi yang sejauh ini sudah diteken 8,716 orang di laman Change.org.
“Panser Biru selaku pendukung PSIS Semarang merasa keberatan dengan sanksi larangan tanpa penonton tersebut,” bunyi pernyataan yang disampaikan Panser Biru dalam laman Change.org, Minggu (10/12/2023).
“Sebab, hukuman tersebut dapat menyebabkan turunnya performa tim tanpa dukungan moril langsung dari publik pencinta sepak bola Semarang. Selain itu, banyak UMKM, seperti pedagang makanan, minuman, dan merchandise yang kehilangan mata pencahariannya,” lanjutnya.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Semua Suporter Bersalah
Menurut Panser Biru, kericuhan yang mewarnai laga PSIS Semarang kontra PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (3/12/2023), itu tak melibatkan seluruh suporter Mahesa Jenar.
“Kericuhan yang terjadi kemarin tak sepenuhnya dilakukan oleh publik pecinta sepak bola Semarang, khususnya Panser Biru sebagai kelompok pendukung PSIS,” tulis Panser Biru.
“Sebab, kericuhan hanya dilakukan oleh segelintir oknum yang kemudian memprovokasi sebagian penonton untuk turun ke lapangan,” lanjutnya.
Advertisement
Minta Dukungan Fans PSIS
Panser Biru mewakili publik pecinta sepak bola dan pendukung PSIS Semarang merasa dirugikan dengan keputusan Komdis PSSI tersebut. Sebab, mereka harus kehilangan hiburan yang sangat berarti bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya akibat sanksi tersebut.
“Petisi ini dibuat sebagai bentuk penolakan dan banding atas keputusan Komdis PSSI. Panser Biru mengajak semua elemen masyarakat dan khususnya pecinta sepak bola Semarang untuk ikut menandatangani petisi ini bersama-sama,” tulisnya.
Kericuhan Suporter PSIS vs PSS
Kericuhan terjadi ketika pertandingan memasuki masa injury time pada babak kedua. Mulanya, penghuni tribune utara, Snex, saling berbalas ejekan dengan suporter tamu, Brigata Curva Sud (BCS) yang berada di tribune barat.
Kericuhan pun akhirnya meluas. Ratusan pendukung tuan rumah bahkan sampai turun ke lapangan. Yoyok Sukawi pun menjadi salah satu korban pelemparan hingga mengalami luka robekan di kepalanya.
Akibat insiden tersebut, Komdis PSSI menjatuhkan hukuman larangan menggelar laga kandang dengan penonton kepada Mahesa Jenar hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024. Tak hanya itu, PSIS juga mendapatkan sanksi denda sebesar Rp25 juta.
Advertisement