Sukses


Sejarah Piala Asia: Mulai Diinisiasi Setelah Perang Dunia II, Timnas Indonesia Sempat Beraksi di 4 Edisi Beruntun

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan tampil di Piala Asia 2023 yang akan digelar pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024. Ini akan menjadi kali kelima Tim Garuda berlaga di pentas Asia.

Shin Tae-yong saat ini tengah mempersiapkan Timnas Indonesia untuk berlaga di Piala Asia 2023 yang digelar di Qatar pada awal 2024 itu. Salah satu persiapannya adalah dengan menggelar pemusatan latihan di Turki.

Persiapan menuju Piala Asia 2023 memang dibuat begitu serius. Maklum saja, sudah cukup lama Timnas Indonesia tidak berlaga di kompetisi terbaik milik Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) itu.

Tepatnya hampir 17 tahun sejak terakhir kalinya menjadi tuan rumah Piala Asia pada 2007, Timnas Indonesia belum lagi tampil di kejuaraan bergengsi di Asia tersebut.

Seperti apa gengsi Piala Asia sebenarnya, dan seperti apa kiprah Timnas Indonesia dalam sejarah keikutsertaan Piala Asia? Berikut ulasannya:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Sudah 17 Edisi Digelar

 

Dalam sejarahnya, ide menggelar turnamen sepak bola antarnegara Asia sudah diajukan sejak akhir dari Perang Piala Dunia II, yaitu 1945. Sayangnya selama bertahun-tahun kompetisi ini sulit untuk benar-benar digulirkan.

Baru pada 1956, atau dua tahun setelah AFC didirikan, Piala Asia edisi pertama digelar di Hong Kong. Saat itu edisi pertama Piala Asia diikuti 4 tim yang lolos dari fase kualifikasi, di mana Timnas Indonesia juga mengikuti kualifikasi.

Empat tim yang akhirnya bertanding di Piala Asia 1956 adalah Hong Kong yang menjadi tuan rumah, Vietnam Selatan, Korea Selatan, dan Israel, yang saat itu masih berada di bawah naungan AFC.

Korea Selatan pun menjadi juara untuk edisi pertama. Begitu pun di edisi kedua pada 1960 yang digelar di Korea Selatan. Tim tuan rumah menjadi juara untuk kali kedua secara beruntun.

Hingga saat ini, Piala Asia sudah menggelar 17 edisi hingga 2019 lalu. Sementara Piala Asia 2023 yang akan digelar di Qatar pada Januari dan Februari 2024 adalah edisi ke-18.

Hingga 17 edisi bergulir, ada 7 negara yang sudah pernah merasakan menjadi tuan rumah Piala Asia, termasuk Indonesia yang menjadi tuan rumah bersama Thailand, Vietnam, dan Malaysia pada edisi 2007.

Dalam 17 edisi tersebut, Jepang menjadi tim yang paling banyak menjadi juara, yaitu empat kali, yaitu 1992, 2000, 2004, dan 2011. Kemudian disusul Arab Saudi dan Iran yang sama-sama mengemas tiga kali menjadi juara.

3 dari 7 halaman

Debut Timnas Indonesia di Piala Asia 1996, Lahir Gol Indah Widodo

 

Seperti sempat disinggung di atas, Timnas Indonesia bahkan sudah mengikuti kualifikasi sejak edisi pertama Piala Asia yang digelar pada 1956. Namun, baru 40 tahun kemudian Tim Garuda benar-benar bisa lolos ke putaran final Piala Asia.

Ya, baru pada Piala Asia 1996 di Uni Emirat Arab, Timnas Indonesia beraksi dengan tim-tim asal Benua Kuning lainnya, setelah bermain imbang tanpa gol dengan malaysia dan menang 7-1 atas India di fase kualifikasi.

Dalam debutnya di Piala Asia, Timnas Indonesia tergabung di Grup A Piala Asia 1996 bersama tim tuan rumah Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Korea Selatan yang saat itu diperkuat Shin Tae-yong, gelandang bernomor punggung 7 yang kini menjadi pelatih Tim Garuda.

Timnas Indonesia memulai kiprahnya dengan bermain imbang 2-2 melawan Kuwait, di mana Widodo C Putro mencetak gol indah yang terus dikenang hingga saat ini. Widodo mendapat umpan silang dan melepas tendangan salot yang mengoyak jala gawang Kuwait.

Sayangnya Tim Garuda harus kalah dalam dua pertandingan selanjutnya. Timnas Indonesia kalah 2-4 dari Korea Selatan dan 0-2 dari Uni Emirat Arab.

4 dari 7 halaman

Tanpa Gol di Piala Asia 2000

 

Kembali lolos ke Piala Asia edisi berikutnya, yaitu 2000 di Lebanon, Timnas Indonesia harus kembali berhadapan dengan Kuwait dan Korea Selatan di fase grup. Satu tim lainnya saat itu adalah China.

Lagi-lagi Timnas Indonesia bermain imbang dengan Kuwait dan kalah dari Korea Selatan dan China Bahkan lebih sedihnya saat itu, Tim Garuda menjalani tiga pertandingan tanpa mencetak satu gol pun.

Setelah bermain imbang tanpa gol dengan Kuwait, Timnas Indonesia dihajar China dengan skor 0-4 dan Korea Selatan dengan skor 0-3.

5 dari 7 halaman

Cetak Kemenangan Perdana di Piala Asia 2004

 

Timnas Indonesia berhasil kembali lolos ke Piala Asia untuk ketiga kali berturut-turut pada edisi 2004. Bertanding di China, Timnas Indonesia menoreh sejarahnya.

Kemenangan pertama Timnas Indonesia di Piala Asia didapatkan pada edisi ini, tepatnya di pertandingan pertama fase grup. Timnas Indonesia berhasil menang 2-1 atas Qatar berkat gol yang dicetak Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman.

Sayangnya, dalam dua pertandingan berikutnya, Tim Garuda kembali harus menelan kekalahan dan pulang lebih cepat. Timnas Indonesia kalah telak 0-5 dari tim tuan rumah China dan kalah 1-3 saat berhadapan dengan Bahrain.

6 dari 7 halaman

Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2007

 

Cerita Timnas Indonesia di Piala Asia pun berlanjut ke edisi selanjutnya. Bersama tiga negara Asia Tenggara lainnya, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia 2007. Otomatis keempat tim tuan rumah itu lolos ke putaran final.

Timnas Indonesia yang berada di Grup D bersama Korea Selatan, Arab Saudi, dan Bahrain, memulai kiprahnya dengan sangat baik. Bermain di depan sekitar 60 ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Timnas Indonesia mengawalinya dengan kemenangan 2-1 atas Bahrain.

Gol yang dicetak oleh Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas pun membuat gairah sepak bola Indonesia tiba-tiba melambung tinggi. Terbukti dengan terjual habisnya tiket pertandingan kedua dan ketiga yang dijalani Timnas Indonesia.

Ya dalam dua pertandingan berikutnya di SUGBK, 88 ribu penonton hadir untuk mendukung Tim Garuda bertanding. Sayangnya, Timnas Indonesia harus kalah 1-2 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Korea Selatan pada saat itu, sehingga gagal melaju ke fase selanjutnya.

7 dari 7 halaman

Absen 3 Edisi, Saatnya Kembali Beraksi pada 2023

Setelah menjadi tuan rumah Piala Asia 2007, Timnas Indonesia harus absen dalam tiga edisi Piala Asia berikutnya.

Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Asia 2011 di Qatar dan 2015 di Australia, kemudian tidak bisa mengikuti kualifikasi untuk edisi 2019 di Uni Emirat Arab karena hukuman pembekuan dari FIFA pada 2015 saat kualifikasi dimulai.

Berada di bawah asuhan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia pun kembali lolos ke putaran final Piala Asia 2023. Timnas Indonesia harus melalui fase play-off kualifikasi karena menjadi juru kunci di Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang juga menjadi kualifikasi menuju Piala Asia.

Timnas Indonesia pun berhasil lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Asia 2023 setelah menang agregat 5-1 atas Chinese Taipei dalam dua pertandingan yang digelar di Buriram, Thailand.

Setelah itu, Timnas Indoensia menjadi runner-up Grup A putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 dan berhak lolos ke putaran final Piala Asia 2023 sebagai salah satu dari lima tim runner-up terbaik.

Pada Piala Asia 2023 nanti, Timnas Indonesia tergabung di Grup D. bersama tiga tim kuat. Irak akan menjadi lawan pertama Tim Garuda pada 15 Januari 2024.

Setelah itu, Timnas Indonesia akan menghadapi rival utamanya di wilayah Asia Tenggara, Vietnam, yang menjadi lawan kedua di Piala Asia 2023 pada 19 Januari 2024.

Jepang menjadi lawan terakhir Tim Garuda di fase grup Piala Asia 2023. Terbayang betapa sulit perjuangan yang harus dilalui Timnas Indonesia di fase grup Piala Asia 2023 nanti.

Video Populer

Foto Populer