Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya masih dalam episode gagal mendekati kemenangan di BRI Liga 1 2023/2024. Tim Bajul Ijo ditahan imbang 1-1 oleh Persis Solo dalam laga tunda pekan ke-18 di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (13/12/2023) malam.
Tim tuan rumah Persebaya sebenarnya mampu unggul dulu lewat gol yang dicetak oleh striker Paulo Henrique (30'). Persis kemudian menyamakan kedudukan berkat aksi winger Sho Yamamoto (58').
Baca Juga
Advertisement
Hasil imbang ini semakin mempertegas hubungan Persebaya yang tak akrab dengan kemenangan. Bagaimana tidak, mereka sudah delapan laga tak meraih kemenangan, terakhir terjadi saat unggul 3-1 atas Arema FC (23/9/2023).
Lantas, apa sebenarnya masalah yang membuat Persebaya masih kesulitan kembali ke jalur kemenangan?
“Faktor keberuntungan. Kalau kami sudah main semuanya, tapi belum diberi keberuntungan di tiga pertandingan terakhir kami memang tidak kalah, tapi juga tidak menang. Terbukti, kami banyak peluang juga,” kata Uston Nawawi, pelatih interim Persebaya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tantangan Berikutnya
Secara permainan, Persebaya sebenarnya menunjukkan performa cukup apik. Hanya di babak pertama mereka sempat kewalahan menghadapi serangan Persis. Dalam situasi itu, Bajul Ijo malah sukses mencetak gol dulu.
Baru pada babak kedua, terutama di 15 menit akhir, Persebaya tampil lebih agresif. Mereka terlihat berupaya keras untuk menang, apalagi skornya saat itu sudah sama kuat 1-1.
Sejumlah peluang emas tercipta dari berbagai pemain seperti Henrique, Ripal Wahyudi, hingga Robson Duarte. Sayang, tak ada yang berbuah gol. Ada yang ditepis, ada pula yang hanya membentur tiang atau mistar gawang.
Persebaya kini bersiap melakoni laga tandang melawan Persikabo 1973. Laga pekan ke-23 itu bakal digelar di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (17/12/2023).
“Kami kerja keras lagi untuk pertandingan melawan Persikabo. Kami juga tidak punya banyak waktu. Kami seminggu main tiga kali,” ucap Uston.
“Kami memanfaatkan pemain yang ada, dan yang cedera semoga bisa tampil. Mudah-mudahan nanti ke depan tetap jadi pelajaran. Kami bekerja keras untuk mewujudkan itu,” imbuhnya.
Hasil ini tak mengubah posisi Persebaya di klasemen sementara. Persebaya masih di posisi ke-14 dengan mengoleksi 25 poin dari 21 laga hasil enam menang, tujuh seri, dan delapan kalah.
Advertisement
Tuntutan Bonek
Hasil negatif yang dialami Persebaya mulai berdampak luas. Yahya Alkatiri telah dicopot dari jabatan manajer tim sesuai dengan tuntutan suporter Bonek melihat tim kebanggaannya terpuruk.
Persebaya kini telah melewati delapan pertandingan tanpa kemenangan di BRI Liga 1 2023/2024. Teranyar, mereka dipaksa berbagi angka untuk kali ketiga secara beruntun. Kali ini berakhir 1-1 melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (13/12/2023).
Bonek tidak ingin Persebaya semakin hancur dalam hasil minor. Dirijen Bonek tribune utara, Saiful Antoni, menuntut manajemen Bajul Ijo untuk bekerja keras membawa tim bangkit.
“Tentu hasil minor ini meresahkan kita. Empat poin yang kita sampaikan di Sutos hingga saat ini tidak ada jawaban yang tegas dan pasti dari manajer Persebaya,” kata pria yang akrab disapa Capo Ipul itu.
“Kita tentunya di sini ingin mendengar secara langsung terkait beberapa aksi kita yang sampai detik ini tidak pernah terjawab. Karena prestasi tim sekarang semakin terseok di papan bawah,” imbuhnya.
Demo
Tuntutan Bonek ini sebenarnya sudah disampaikan dalam demo yang dilakukan di Sutos pada 30 Oktober 2023. Terakhir, desakan memecat Yahya Alkatiri semakin berembus kencang setelah imbang melawan Persija Jakarta pekan lalu.
Yahya Alkatiri dianggap sebagai sosok yang harus bertanggung jawab atas keterpurukan Persebaya. Sesuai tuntutan demo sebulan lalu, Yahya harus mundur dari jabatannya jika Persebaya gagal menang.
Secara resmi tuntutannya adalah jika dalam tiga laga putaran kedua, Persebaya tidak mampu meraih hasil maksimal 9 poin dengan kemenangan penuh atau setidaknya 7 poin, manajer tim harus mengundurkan diri.
Yang terjadi, jangankan tujuh poin, Persebaya malah hanya meraih tiga poin dalam empat pertandingan setelah demo di Sutos itu.
Advertisement
Wajib Menang
Candra Wahyudi menyatakan bahwa Yahya Alkatiri sudah tidak menjabat manajer Persebaya sampai akhir musim ini.
Candra meminta Bonek untuk menunggu proses yang dilakukan manajemen klub dan tim dalam berbenah. Liga 1 musim ini masih menyisakan 13 pertandingan untuk Persebaya dan masih ada peluang menuju papan atas.
“Kalau manajemen Persebaya memaksa kami menerima dan memahami kedalaman skuat, kami juga berhak untuk memaksa tim mencuri tiga poin di kandang Persikabo,” ujar Capo Ipul.
Kans Persebaya untuk lepas dari keterpurukan ini masih terbuka lebar. Mereka akan melakoni laga tandang ke markas Persikabo 1973 dalam pekan ke-23 pada Minggu (17/12/2023).
Persikabo sendiri kini juga masih belum lepas dari hasil negatif dan malah berada di zona degradasi. Ditambah, ada pelatih Aji Santoso yang kini berstatus sebagai pelatih kepala tim Laskar Pajajaran.