Bola.com, Semarang - Komite Banding (Komding) PSSI resmi mengabulkan permohonan banding yang diajukan oleh manajemen PSIS Semarang. Keputusan ini juga telah disampaikan federasi melalui surat resmi pada Kamis (14/12/2023).
Sebelumnya, permohonan banding ini sudah diajukan PSIS pada Selasa (12/12/2023). Mekanisme ini ditempuh Mahesa Jenar karena sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI dirasa terlalu berat.
Baca Juga
Advertisement
Melalui keputusan dengan nomor 007/KEP/KB/BRI-LIGA1/XII/2023, Komding PSSI menyatakan bahwa, “Mengabulkan sebagian alasan banding yang dimohonkan PSIS Semarang sepanjang mengenai berat ringannya sanksi disiplin yang dijatuhkan”.
Komding PSSI turut memperbaiki keputusan Komdis PSSI dengan Nomor 153/L1/SK/KD-PSSI/XII/2023. Meskipun demikian, Mahesa Jenar tetap dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pelanggaran disiplin.
Sebab, PSIS Semarang tetap dinilai bertanggung jawab terhadap tingkah laku buruk penonton yang merujuk pada Pasal 70 Ayat (1), Ayat (2), juncto Lampiran 1 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penutupan Tribune Utara
Keputusan Komding PSSI ini turut merevisi sanksi Komdis PSSI. Hasilnya, Mahesa Jenar tetap bisa menyelenggarakan pertandingan kandang dengan dihadiri penonton. Namun, mereka harus mengosongkan tribune utara Stadion Jatidiri.
“Menjatuhkan sanksi disiplin kepada klub PSIS Semarang berupa penutupan sebagian stadion (tribune utara) dalam menyelenggarakan pertandingan saat menjadi tuan rumah kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 hingga berakhir,” bunyi putusan Komding PSSI.
Sebelumnya, pecahnya kericuhan laga PSIS Semarang kontra PSS Sleman ini diperparah dengan invasi penonton tribune utara. Ratusan suporter turun ke lapangan dan membuat pertandingan terhenti.
Advertisement
Apresiasi Manajemen PSIS
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menanggapi keputusan Komding PSSI ini dengan ucapan syukur. Dia menegaskan, mekanisme penjualan tiket akan lebih diperketat agar tak bisa ditembus suporter tamu.
"Alhamdulillah hari ini berkah bagi semua. Hukuman PSIS yang diberikan Komdis PSSI dapat dibanding dan kita semua bisa kembali bertemu di Stadion Jatidiri," ujar Yoyok Sukawi, Kamis (14/12/2023).
"Semoga dari semua ini, kita bisa belajar untuk lebih baik ke depannya dan PSIS juga sudah menyiapkan website serta aplikasi khusus penjualan tiket yang lebih rapi dan dapat meminimalisir adanya kebocoran," imbuhnya.
Ricuh Antarsuporter
Sebelumnya, kerusuhan terjadi ketika pertandingan memasuki masa injury time pada babak kedua. Mulanya, penghuni tribune utara, Snex, saling berbalas ejekan dengan suporter tamu, Brigata Curva Sud (BCS) yang berada di tribune barat.
Kericuhan pun akhirnya meluas. Ratusan pendukung tuan rumah bahkan sampai turun ke lapangan. Yoyok Sukawi pun menjadi salah satu korban pelemparan hingga mengalami luka robekan di kepalanya.
Akibat insiden tersebut, Komdis PSSI menjatuhkan hukuman larangan menggelar laga kandang dengan penonton kepada Mahesa Jenar hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024. Tak hanya itu, PSIS juga mendapatkan sanksi denda sebesar Rp25 juta.
Advertisement