Bola.com, Jakarta - Kemajuan pesat Persik Kediri di BRI Liga 1 2023/2024 hingga pekan ke-22 dan bertengger di peringkat keenam klasemen sementara, tak diraih dengan tiba-tiba.
Namun, seluruh elemen tim telah bekerja keras untuk selalu mendapatkan poin demi poin secara konsisten. Pencapaian besar tersebut tentu tak bisa lepas dari peran sentral Arthur Irawan.
Baca Juga
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Dua Legiuner Asing Dapat Panggilan Negaranya di FIFA Matchday, Kapan Persik Sumbang Pemain ke Timnas Indonesia Lagi?
Jelang Timnas Indonesia Vs Jepang, Eks Persik Kenang Momen Timnya Dibantai Shin Tae-yong 0-15
Advertisement
Sejak bergabung dan menjadi pemilik saham mayoritas di Persik Kediri pada pertengahan Liga 1 2021/2022, Arthur punya target mengangkat prestasi Tim Macan Putih secara bertahap.
Menurut pemain berjulukan King itu, setidaknya pada tahun kelima, Persik akan bisa sejajar dengan klub-klub papan atas di Indonesia. Situasi tersebut akan menjadi titik awal kejayaan Tim Macan Putih pada musim ini, seperti 2003 dan 2006 lalu.
Berikut ini, Bola.com sajikan ulasan tiga faktor pendukung yang bisa membuat Persik Kediri melejit di BRI Liga 1 musim ini.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peran Ganda King Arthur
Sebagai pemain yang telah lama berkecimpung di sepak bola profesional, tentu Arthur Irawan paham jika prestasi tak bisa diraih dengan cara instan.
Sejak berada di Persik Kediri, Arthur Irawan yang notebene sebagai pemilik klub tak banyak merombak skuad. Bahkan, dia sangat mengandalkan pemain asli Kediri sebagai pondasi Persik.
Dia memang lebih mengutamakan talenta lokal. Jika produk asli daerah tak tersedia, Arthur Irawan baru berburu pemain luar wilayah sesuai kebutuhan tim. Yang menarik, mayoritas pemain yang direkrut masih usia muda.
Kebijakan ini sesuai kebijakan manajemen untuk regenerasi pemain pada masa mendatang. Pada musim ini, Persik juga tak jor-joran belanja pemain asing. Praktis mereka hanya mendatangkan Simen Lyngbo dan Jefinho.
Akibat Jefinho mengalami cedera lutut dan tak bisa melanjutkan kompetisi, Persik Kediri kemudian meminjam Ze Valente dari Persebaya Surabaya. Kehadiran Valente juga menggenapi kuota pemain asing Persik yang sudah diisi Anderson do Nascimento, Rohit Chand, Renan Silva, dan Flavio Silva.
Posisi Arthur Irawan sebagai pemilik dan juga pemain berdampak besar bagi tim. Meski dia tak bermain, keberadaannya di bangku cadangan menjadi motivator penting dari luar lapangan.
Â
Advertisement
Percaya kepada Marcelo Rospide
Pada awal kedatangan, Marcelo Rospide memunculkan keraguan bisa membawa Persik Kediri di posisi saat ini. Kegamangan seperti itu wajar.
Meski Rospide pernah punya prestasi di Liga China, pelatih asal Brasil itu notabene sebagai debutan di sepak bola Indonesia. Apalagi Liga Indonesia terkenal sangat kejam memecat pelatih di tengah jalannya kompetisi.
Kendati publik ragu dengan kualitas Rospide, Arthur Irawan percaya dengan pelatih pilihannya. Di mata King Arthur, Rospide adalah sosok berpengalaman dengan banyak variasi taktik permainan.
Sebenarnya Arthur Irawan juga pernah mengungkapkan tak suka menghentikan tugas pelatih di tengah jalan, karena dampak terhadap tim sangat besar. Marcelo Rospide pun menjawab kepercayaan sang bos dengan sabar meraih prestasi saat ini.
Rospide sosok cerdik dan teliti. Dia selalu cermat memikirkan tiap langkah permainan taktik yang diterapkan. Itu dimulai dari latihan hingga menyusun komposisi pemain sebelum bertanding.
Selama ini, pergantian pemain di lapangan yang dilakukan Rospide sangat tepat. Termasuk perubahan skema dan pola permainan sebagai kontrastrategi yang diterapkan lawan.
Â
Militansi Tinggi Pemain
Pada podcast di salah satu kanal YouTube, Arthur Irawan pernah memuji militansi pemain Persik. Terutama spirit penggawa asli Kediri yang tak kenal menyerah.
Menurut Arthur Irawan mental itu merupakan modal utama ketika dua musim beruntun Persik terseok-seok, namun bisa finish di papan tengah pada akhir kompetisi.
Tampaknya jiwa korsa itu juga menular di dada pemain asing Persik. Itu diungkapkan Renan Silva setelah Persik membungkam Persib Bandung dengan skor 2-0 pada pekan ke-22 di Bandung.
Dia menyatakan semua pemain Persik punya karakter keras, baik di latihan maupun pertandingan. Renan Silva mengatakan rekan setimnya selalu main dengan hati untuk meraih kemenangan.
Kita tunggu. Apakah Persik bakal menjadi kuda hitam yang mampu mendepak klub lainnya untuk menembus papan atas musim ini.
Advertisement