Bola.com, Jakarta - Industrialisasi sepak bola Indonesia berdampak meningkatnya nilai jual klub-klub di mata investor. Kabar yang sangat mencengangkan adalah rumor akuisisi yang akan dilakukan PSM Makassar.
Konon, dari kabar yang beredar di jagat maya, ada dua perusahaan kakap siap mengucurkan dana untuk klub kebanggaan warga Makassar dan Sulsel ini.
Baca Juga
Advertisement
Dua perusahaan calon pemilik baru PSM Makassar adalah Jhonlin Grup dan Tiran Grup. Jhonlin Grup, adalah perusahaan milik Andi Syamsuddin Arsyad atau akrab disapa Haji Isam.
Dia dikenal sebagai crazy rich di Batulicin, Kalsel. Meski lahir di Batulicin, sebenarnya Haji Isam, memiliki akar keluarga di sebuah desa di Bone, Sulsel.
Sementara itu, Tiran Grup merupakan korporasi yang dimiliki Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang lahir di Bone pada 27 April 1968.
Seperti diketahui, sejak 2003 lalu, kepemilikan tim berjulukan Juku Eja di bawah Bosowa Grup. Saat itu, Erwin Aksa dan Sadikin Aksa, putra Aksa Mahmud pendiri Bosowa Grup, mengambil alih pengelolaan PSM dari Reza Ali, yang juga seorang pengusaha di Kota Makasar.
Sebelum isu akuisisi tersebut, beberapa tahun terakhir PSM sempat ramai dikabarkan bakal pindah ke Banyuwangi, Jatim. Namun rencana itu ada penolakan dari para pendukung PSM.
Konon pula, nilai jual juara Liga 1 2022/2023 itu sangat fantastis hingga menembus angka 605 miliar rupiah. Berikut fakta sejarah membuat PSM Makassar layak dihargai selangit.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Salah Satu Klub Paling Eksis di Liga 1
Nilai 605 miliar pantas untuk klub sekelas PSM. Pasalnya prestasi Juku Eja telah diakui di Indonesia sejak dulu kala. Baik pada era Perserikatan maupun masa profesional sekarang ini.
Di zaman Perserikatan, PSM bisa disejajarkan dengan klub-klub legendaris seperti PSMS, Persipura, Persija, Persib, PSIS, hingga Persebaya.
Makanya, ketika PSM bertemu dengan salah satu tim itu, maka publik selalu menyebut sebuah laga klasik. Karena perseteruan dan rivalitas di antara mereka telah berlangsung puluhan tahun.
Perjalanan prestasi dan eksistensi PSM tetap terjaga hingga BRI Liga 1 2023/2024. Di antara 18 kontestan musim ini, PSM adalah salah satu klub yang belum pernah turun kasta alias degradasi. Begitu pula Persija dan Persib.
Sementara eks klub Perserikatan seperti PSIS, Persebaya, Persik, Persis, dan Persita pernah jatuh ke kasta kedua atau ketiga sepakbola Nasional. Sedangkan sepuluh kontestan lainnya musim ini, mayoritas memulai naik ke Liga 1 karena promosi dari Liga 2 atau alih kepemilikan.
Advertisement
Penghasil Talenta Jadi Legenda
Faktor lain yang mendongkrak nilai tawar PSM adalah regenerasi pemain. PSM Makassar adalah klub tertua yang ada di Liga 1 2023/2024.
Bahkan, Ayam Jantan dari Timur, julukan lain PSM, merupakan klub tertua dan pertama yang terbentuk di Indonesia. PSM didirikan 2 November 1915.
Di zaman Hindia Belanda, PSM pertama berdiri dengan nama Macassaarsche Voetbal Bond (MVB). Dalam perjalanannya, sejak MVB hingga berganti nama PSM, klub ini banyak melahirkan talenta lokal.
Pemain paling fenomenal dan dikenang menjadi legenda hingga kini adalah sosok Ramang. Di era moderen muncul nama-nama beken alumni PSM seperti Syamsul Chaeruddin, Samsidar, Ponaryo, Hamka Hamzah, dll.
Musim ini, PSM mengorbitkan talenta muda yang jadi tulang punggung Timnas Indonesia di semua kategori usia. Ada nama Sulthan Zaky, Dzaky Asraf, Mufli Hidayat, Victor Dethan, Sayuri bersaudara, kiper Reza Arya, dll. Padahal nama-nama tersebut tak begitu dikenal pencinta sepakbola Indonesia.
Koleksi Trofi Jadi Bukti Prestasi
Kesuksesan sebuah klub dibuktikan berapa banyak trofi juara yang telah dikoleksi di almari. Harga 605 miliar sangat pantas diterima PSM.
Pasalnya PSM telah mengumpulkan lima gelar juara Perserikatan dan dua gelar Liga Indonesia. Terakhir kali, PSM adalah juara bertahan Liga 1 2022/2023.
Untuk jumlah mahkota kampiun era Ligina, prestasi PSM hanya bisa disaingi Persib, Persik, Persija, Persija, Bali United, Sriwijaya FC, dan Persipura. Dua klub terakhir saat ini berkompetisi di Liga 2 Indonesia.
Jadi wajar pula nilai tawar PSM luar biasa. Karena mahkota juara sangat menentukan harga.
Advertisement