Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya jadi salah satu tim ternama yang tampil mengenaskan pada BRI Liga 1 2023/24. Target juara yang dicanangkan di awal musim seolah menjadi buah simalakama untuk klub asal Kota Pahlawan tersebut.
Jangankan bersaing di papan atas untuk merebut satu tempat ke Championship Series. Meraih satu kemenangan saja, susahnya minta ampun. Klub berjulukan Green Force itu gagal meraup poin sempurna dalam sembilan laga terkini.
Baca Juga
Siaran Langsung Big Match BRI Liga 1 Persebaya vs Persija Matchweek 11 Pekan Ini di Vidio
Pasang Surut Karier Marselino Ferdinan: Tumbuh di Persebaya, Berkelana ke Eropa, hingga Beri Kontribusi Besar untuk Timnas Indonesia
Kisah Aji Santoso Debutkan Dua Star Boy Rizki Ridho dan Marselino di Persebaya: Kini Jaga Asa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Kehadiran Josep Gumbao sejatinya menghadirkan asa selepas era kelabu bersama Aji Santoso. Tetapi pelatih lulusan akademi La Masia itu ditendang dengan cepat karena dianggap tak lebih baik ketimbang karteker Uston Nawawi.
Padahal kala itu, pelatih asal Spanyol itu menghadapi lawan-lawan yang tengah menanjak seperti Madura United, Bali United hingga Persib Bandung. Mereka juga dilanda krisis bek tengah selagi dua kali bermain dengan 10 pemain.
Tetapi apa mau dikata, magis Uston Nawawi hilang pada periode keduanya sebagai karteker. Walaupun lisensi AFC Pro miliknya bakal segera terbit, Persebaya tentu harus memiliki rencana cadangan di sisa kompetisi musim ini.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lupakan Romansa Musim-Musim Sebelumnya
Sejak promosi ke kasta teratas pada musim 2018 lalu, ada satu hal yang terus berulang untuk Persebaya Surabaya. Setelah awal musim yang buruk, mereka selalu bangkit di putaran kedua dan mampu menembus persaingan papan atas.
Djadjang Nurdjaman jadi juru selamat pertama klub kebanggaan Bonek ini. Pelatih yang pernah mempersembahkan gelar juara bagi Persib Bandung itu mampu mengangkat derajat Persebaya usai tampil loyo bersama Alfredo Vera.
Musim selanjutnya, Persebaya kembali melempem di awal musim. Djadjang Nurdjaman dicopot dari jabatannya. Wolfgang Pikal yang menggantikan Alfred Riedl ditunjuk. Tetapi mereka akhirnya melesat setelah menunjuk Aji Santoso.
Dua musim terakhir jadi anomali bagi Persebaya. Walau tak lepas dari sindrom mimpi buruk di awal musim. Aji Santoso tetap mampu membawa mereka bangkit dengan perubahan taktikal yang tepat di pertengahan musim.
Â
Advertisement
Apa yang Dibutuhkan Persebaya untuk Bangkit?
Persebaya Surabaya sejatinya memiliki kesempatan untuk mendaratkan pelatih baru di jeda kompetisi Januari. Dengan 12 pertandingan tersisa dan waktu istirahat yang panjang, chemistry masih bisa dibangun sebelum melanjutkan perjuangan.
Tetapi melihat sikap manajemen Persebaya belakangan, sepertinya mereka bakal all-in untuk Uston Nawawi. Apalagi, legenda klub itu bakal mendapatkan lisensi AFC Pro untuk melegalkan jabatannya sebagai pelatih kepala.
Interval yang panjang ini jadi kesempatan pelatih berusia 46 tahun itu mengenal lebih dekat dengan penggawanya. Kehadiran Robson Duarte bisa dijadikan poros permainan baru saat lawan mengunci pergerakan Bruno Moreira.
Â
Perbanyak Menciptakan Peluang
Tetapi yang paling penting dari itu semua, mereka perlu memperbanyak menciptakan peluang. Menurut data Statoskop, Persebaya merupakan klub terminim dalam membuat peluang sepanjang musim ini.
Kebiasaan para winger terutama Bruno Moreira dalam mengeksekusi sendiri peluang, bak pedang bermata dua. Di satu sisi, cara itu efektif melumpuhkan lawan. Tetapi di sisi lain, Persebaya jadi terlihat seperti Bruno-sentris.
Jika sang karteker mampu melihat potensi lain dari skuadnya, Persebaya tentu bisa mengulang romansa musim-musim sebelumnya. Jika tidak, siap-siap saja mengucapkan salam perpisahan dari kasta tertinggi sepak bola tanah air.
Advertisement