Bola.com, Kediri - Hingga pekan ke-23 BRI Liga 1 2023/2024, prestasi Persik Kediri luar biasa. Meski di awal musim langkah Macan Putih tampak terseok-seok, namun pelan-pelan mereka menjadi kuda hitam yang perlu diwaspadai kontestan lainnya.
Kombinasi materi pemain senior dan muda yang dimiliki Persik jadi kunci raihan prestasi tersebut. Di antara 30 pemain, sembilan di antaranya telah berusia 30 tahunan.
Baca Juga
Musim Hujan, Begini Siasat Pelatih Persik Agar Para Pemainnya Tidak Sakit Jelang Laga Melawan PSIS
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Dua Legiuner Asing Dapat Panggilan Negaranya di FIFA Matchday, Kapan Persik Sumbang Pemain ke Timnas Indonesia Lagi?
Advertisement
Jika dipersentase, maka jumlah penggawa senior ini hampir mencapai 30 persen dari total skuad.
Bak pepatah tua-tua keladi. Meski mereka telah melewati usia keemasannya, namun tak kalah dengan para pemain muda. Baik dari segi kualitas maupun kekuatan fisik.
Bahkan beberapa pemain itu menjadi tulang punggung tim berasal dari Kota Kediri itu. Sembilan pemain itu sekaligus juga sebagai mentor bagi anak-anak muda di semua lini Persik Kediri. Berikut kupasan detailnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Lini Belakang
Di sektor bek tengah Persik ada sosok Anderson do Nascimento dan Vava Mario Yagalo yang masing-masing berusia 30 tahun.
Namun Rospide sangat cerdik meracik agar benteng Persik sulit ditembus lawan. Posisi Anderson sebagai pemain asing seakan tak tergantikan. Rospide pun memilih bek muda, Hamra Hehanusa, sebagai tandem.
Rospide juga tak panik, ketika duet sehati itu absen saat Persik menjamu PSM pada pekan ke-23 lalu. Karena dia masih punya Vava dan Ahmad Agung yang tampil impresif pada laga itu.
Kekokohan pertahanan Persik karena didukung bek kanan dan kiri yang rata-rata berusia 25 tahun ke bawah. Mereka adalah Simen Lyngbo dan Ahmad Nuri Fasya di sektor kanan. Di pos kiri ditempati Yusuf Meilana dan Rangga Widiansyah.
Â
Advertisement
2. Lini Tengah
Lini tengah Persik paling banyak diisi pemain senior. Ada empat sosok di lini vital tersebut, seperti M. Taufiq, Renan Silva, Rohit Chand, dan Arthur Irawan.
Di antara kuartet itu, Taufiq paling tua dengan usia 37 tahun. Sedangkan Renan berumur 34 tahun. Khusus Taufiq, usai operasi lutut, sebenarnya masih mampu menggocek bola. Tapi dia juga diperbantukan melatih di tim Elite Pro Academy Persik.
Sementara duet asing Rohit Chand dan Renan Silva, musim lalu nyaris memainkan seluruh pertandingan yang dilakoni Persik. Sepak terjang kedua peraih gelar Pemain Terbaik pada Liga 1 2018 dan 2019 itu makin mengerikan setelah Persik meminjam Ze Valente dari Persebaya.
Apalagi Persik juga memiliki gelandang-gelandang lokal berusia emas laiknya Adi Eko Jayanto, Fitra Ridwan, Krisna Bayu Otto, dan Ahmad Agung.
Â
3. Lini Depan
Barisan penyerang Persik juga dihuni pemain berumur di atas 30 tahun. Faris Aditama dan Irfan Bachdim yang didatangkan pada putaran kedua dan menjadi sosok paling senior dengan usia sama 35 tahun. Sementara Feri Pahabol empat tahun lebih muda dari Faris dan Irfan.
Namun trio penyerang sayap ini masih mampu bersaing dengan dua sayap muda seperti M. Supriadi dan Jeam Kelly Sroyer. Duet belia ini selalu jadi starter tim, karena untuk memenuhi regulasi pemain U-23.
Namun Rospide sangat jeli, kapan harus menurunkan Irfan Bachdim, Faris Aditama, dan Feri Pahabol. Baik sebagai starter maupun masuk dari bangku cadangan. Kepiawaian pelatih asal Brasil inilah membuat Persik dari sebuah tim yang dipandang sebelah mata menjadi kekuatan yang menyilaukan mata lawan.
Advertisement