BRI Liga 1: PT PBB Diminta Tangguhkan Perubahan Hari Lahir Persib Bandung

Budi Agung dari PS Nusaraya Bandung menambahkan untuk memastikan hari lahir jadi Persib perlu pengkajian ulang. Menurutnya, tim peneliti yang mengkaji penetapan hari lahir Persib Bandung, tidak satu pun melibatkan tokoh sepak bola yang mengerti tentang sejarah sepak bola.

"Karena itu harus ada kolaborasi. Saya berharap PT PBB bisa mengkaji ulang kembali. Jadi ada kolaborasi antara tim penelitian secara akademik dengan tokoh-tokoh sepak bola yang mengerti sejarah sepak bola Persib," ujar Budi.

Adapun tokoh sepak bola yang harus dilibatkan lanjut Budi seperti halnya Ahwani dan Taufik Faturohman (PS IPI dan budayawan). Bahkan, mungkin ada tokoh lain yang paham sejarah sepak bola di Bandung.

"Tapi setidaknya, dua orang itu sudah cukup mewakili, baik untuk tokohnya maupun untuk 36 PS," tutur Budi.

Selepas melakukan konsolidasi, diakui Budi pihaknya akan mengajukan keberatan secara tertulis. Artinya 36 PS keberatan atas perubahan hari lahir Persib yang ditetapkan PT PBB menjadi 5 Januari 1919, apalagi sampai ada pengesahan.

"Karena hal itu saya pikir melanggar statuta yang telah ditetapkan, di situ sudah dijelaskan tidak bolah mengubah apapun dengan alasan apapun," tegas Budi.

"Jadi kami akan mengajukan surat keberatan secara tertulis secepatnya. Yang mana follow-up nya, kami harus dilibatkan. Karena bagaimana pun, kami bagian dari Persib. Hanya saja kami melebur ke Askot PSSI Kota Bandung," tambah Budi sambil mengakhiri.

Sementara itu, CEO PT PBB, Teddy Tjahjono, enggan berkomentar terkait permintaan 36 PS untuk menangguhkan hari jadi Persib menjadi 5 Januari 1919. Sebab pada 5 Januari 2024 nanti, PT PBB kabarnya akan merayakan hari jadi tim berjulukan Pangeran Biru.

"Saya No Comment dulu," seloroh Teddy Tjahjono singkat sambil berlalu.