Sukses


3 Fakta Formasi yang Paling Sering Dipakai Timnas Indonesia pada 2023: STY Mulai Sering Mainkan 2 Striker

Berikut ini tiga fakta menarik formasi Timnas Indonesia di era kepelatihan Shin Tae-yong.

Bola.com, Jakarta - Formasi dalam olahraga sepak bola merupakan dasar dari sistem bermain sebuah tim. Skema ini juga jadi patokan bagaimana peran pemain di lapangan.

Walau begitu, pakem tersebut tak sepenuhnya saklek. Dalam praktiknya di lapangan, bakal terus dilakukan penyesuaian sesuai kondisi permainan.

Timnas Indonesia era Shin Tae-yong juga menerapkan hal serupa. Walaupun di atas kertas bermain dengan tiga bek sejajar, mereka terkadang terlihat bermain dengan lima bek sekaligus.

Situasi permainan yang kerap berubah-ubah menuntut fokus tinggi dari setiap pemain. Pemahaman ruang dan permainan menjadi salah satu tuntutan yang harus bisa dipenuhi setiap pemain di era sepak bola modern.

Berikut ini tiga fakta menarik formasi Timnas Indonesia di era kepelatihan pria asal Korea Selatan tersebut.

---

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Kombinasi Double No. 6

Pelatih yang akrab disapa STY itu belakangan cukup sering menggunakan double pivot. Kombinasi ini sepertinya diterapkan untuk mengatasi serangan cepat lawan lewat lapangan tengah.

Marc Klok menjadi pemain yang paling sering ditempatkan di pos tersebut. Ricky Kambuaya dan Ivar Jenner jadi nama-nama yang paling sering menemaninya di lini depan Timnas Indonesia.

Menarik dinanti apakah pakem ini akan diterapkan atau tidak di Piala Asia 2023. Yang pasti, Indonesia bakal berhadapan dengan lawan-lawan yang satu-dua level di atas mereka.

3 dari 4 halaman

Satu Striker Tak Cukup

STY sepertinya mulai menyadari kekurangan Timnas Indonesia di lini depan. Satu penyerang saja tak cukup menggigit untuk menghadirkan ancaman.

Dalam beberapa laga terakhir, ia memberikan ruang bagi penyerang kedua. Itu sebabnya Dendy Sulistyawan dan Rafael Struick jadi pemain tepat untuk dibawa.

Keduanya memiliki kecepatan plus naluri yang cukup tajam. Dua keterampilan yang diperlukan untuk mengisi posisi striker bayangan di belakang sang target-man.

 

4 dari 4 halaman

Inverted Full-Back

Andai STY memilih menggunakan satu pivot, kapten Asnawi Mangkualam Bahar bakal memegang peranan penting. Ia diharapkan bermain layaknya Trent Alexandre-Arnold di Liverpool.

Pemain asal Inggris itu mampu memainkan peran bek kanan dan gelandang bertahan sekaligus. Dalam fase build-up, pemain seperti mereka masuk ke lapangan tengah, alih-alih menjaga sisi lebar lapangan.

Peran yang kerap disebut Inverted Fullback ini bertujuan memberikan satu pemain ekstra di tengah. Selaim mengacaukan struktur bertahan lawan, bola diharapkan bisa mengalir lebih cepat ke depan.

Selanjutnya: Kombinasi Double No. 6
Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer