Statistik Timnas Indonesia 0-4 Libya: Buat Apa Dominasi Penguasaan Bola kalau Ending-nya Merana

Timnas Indonesia membukukan 218 operan berhasil dari 254 percobaan, sementara Libya hanya 140 operan dari 180 percobaan.

Di paruh kedua, Timnas Indonesia masih mendominasi permainan dengan 61 persen penguasaan bola dan 403 operan berhasil.

Namun, Libya bermain lebih efektif. Armada Milutin Sredojevic itu merangkum delapan tendangan ke arah gawang berbanding empat milik Timnas Indonesia.

Selain itu, Libya membuat sepuluh peluang, sedangkan Timnas Indonesia hanya empat kali.

Timnas Indonesia bermain kurang lepas di babak pertama. Serangan Skuad Garuda yang dibangun Saddil Ramdani hingga Rafael Struick kerap dengan mudah dibendung lini pertahanan Libya.

Pada babak kedua, Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia melakukan banyak perubahan dengan memasukkan Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, sampai Justin Hubner.

Irama Timnas Indonesia mulai terlihat. Umpan-umpan pendek antara Marselino, Jenner, hingga Adam Alis berlangsung smooth. Begitu pula Hubner yang dapat diandalkan sebagai ball playing defender.

Tetapi, Libya tampil disiplin. High pressure dari Ahmed Ekrawa dkk. memaksa lini belakang Timnas Indonesia berulang kali melakukan kesalahan.

Gol kedua Libya berawal dari blunder dari Jordi Amat. Begitu pula gol keempat. Hubner turut bikin kelalaian untuk gol ketiga lawan.

Timnas Indonesia masih akan sekali lagi beruji coba dengan Libya pada 5 Januari 2024 di Turki, disusul kontra Timnas Iran di Qatar pada empat hari berselang.

Sesudah itu, Timnas Indonesia bakal berkancah di Piala Asia 2023 Qatar pada 12 Januari-10 Februari 2024. Skuad Garuda masuk Grup D bareng Timnas Jepang, Timnas Irak, dan Timnas Vietnam.

 

 

 

View this post on Instagram

A post shared by LAPANGBOLA (@lapangbolacom)