Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia harus merasakan pengalaman pahit dalam persiapan Piala Asia 2023. Tak tanggung-tanggung, skuad Garuda dihajarĀ 0-4 oleh Libya.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Kompleks Olahraga Mardan, Antalya, Turki (2/1/2024), pelatih Shin Tae-yong sengaja memecah tim di masing-masing babak.
Baca Juga
Syarat Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Laga Kontra Filipina jadi Penentu
Erick Thohir Minta Shin Tae-yong Jangan Banyak Ngeluh dan Fokus ke Timnas Indonesia Buntut Kritik Format Piala AFF 2024
Skenario yang Bisa Membuat Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Pantang Kalah dari Filipina
Advertisement
Semua pemain Timnas Indonesia pada babak pertama ditarik keluar saat jeda turun minum kecuali satu nama. Kiper Syahrul Trisna Fadillah jadi pemain yang bertahan selama 90 menit.
Pertandingan ini sendiri juga jadi debut bagi Justin Hubner bersama Timnas Indonesia. Ini merupakan caps perdana setelah mengambil sumpah kewarganegaraan di akhir Desember lalu.
Dari sederet pemain yang diturunkan dalam duel Timnas Indonesia vs Libya, lantas siapa yang penampilannya paling menonjol dan meredup? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kontrol Permainan
Walau kalah telak, Timnas Indonesia sejatinya unggul secara penguasaan bola. Tim asuhan Shin Tae-yong itu berhasil menjaga tempo permainan, terutama di babak kedua.
Marc Klok dan Ricky Kambuaya jadi metronomĀ pada menit awal. Peran keduanya lantas digantikan Ivar Jenner dan Adam Alis plus Marselino Ferdinan di babak kedua.
Satu hal yang paling disoroti adalah keberanian mereka mengirim final pass. Praktis, hanya sekali umpan daerah Jenner menembus barikade pertahanan sekalipun terhenti karena offside.
Advertisement
Kepak Garuda Tersendat
Skema 4-4-2 yang diusung pelatih yang akrab disapa STY itu tidak berjalan mulus. Kepak Garuda tak terlalu terlihat sepanjang pertandingan ini.
Pratama Arhan dan Yakob Sayuri terlalu banyak tertekanĀ pada saat paruh pertama. Sementara Witan Sulaeman dan Edo Febriansyah yang lebih ofensif justru kepayahan saat serangan balik.
Kondisi serupa dialami pemain di depan mereka. Dendy Sulistyawan, Saddil Ramdani, dan Egy Maulana Vikri yang memiliki kemampuan individu terlihat lebih sering cut inside alih-alih memanfaatkan lebar lapangan.
Pertahanan Bapuk, Blunder Bikin Parah
Kombinasi Wahyu Prasetyo dan Rizky Ridho di lini pertahanan Timnas Indonesia terbilang mengkhawatirkan. Walau berani mengalirkan bola ke depan, serangan kerap terputus gara-gara umpan mereka.
Situasi tersebut sempat berubah saat Justin Hubner dan Jordi Amat tampil di babak kedua. Umpan jauh keduanya berhasil menjangkau sudut terjauh lapangan.
Namun, mereka justru melakukan blunder-blunder fatal. Tiga gol tambahan yang dibuat Libya di babak kedua tak lepas dari kesalahan lini belakang termasuk kiper Syahrul Trisna yang kecolongan tembakan jarak jauh di penghujung laga.
Advertisement
Tanpa Dukungan, Lini Serang Mandul
Dengan minimnya kesempatan Timnas Indonesia menembus sepertiga akhir lawan. Lantas, apa yang bisa diharapkan dari striker kita?
Rafael Struick dan Dimas Drajad lebih banyak berlari melakukan aksi defensif ketimbang membuat kesempatan pada babak pertama.
Situasi tak membaik bagi Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka. Walau kerap menembus ruang antar lini, mereka tak mendapatkan suplai memadai selain saat gol yang dianulir pada pertengahan babak kedua.