Bola.com, Jakarta - Sejarah baru tercipta di ajang Piala Asia 2023. Yoshimi Yamashita yang memimpin laga Australia versus India di Grup B mengukir namanya sebagai wasit perempuan pertama yang memimpin laga Piala Asia.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Ahmad bin Ali, Sabtu (13/1/2024) malam WIB itu, Yoshimi Yamashita yang bertugas sebagai wasit utama tak sendirian. Dia ditemani oleh kompatriotnya, Makoto Bozono dan Naomi Teshirogi, yang bertugas sebagai asisten wasit.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, ketiga perangkat pertandingan asal Jepang ini sudah mengukir sejarah ketika memimpin laga-laga putra di kancah Piala AFC 2019, Liga Champions Asia 2022, dan J1 League 2023.
Sebetulnya, Indonesia juga memiliki banyak sosok wasit perempuan yang berlisensi nasional. Bahkan, ada satu nama yang sudah mengantongi lisensi FIFA. Siapakah sosoknya? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengena Deliana Fatmawati Kaban
Pada medio 2017, sepak bola Indonesia sempat digemparkan dengan munculnya sosok perempuan bernama Deliana Fatmawati Kaban. Ketika itu, namanya mencuat karena menjadi wasit perempuan pertama yang mengantongi lisensi FIFA.
Dengan demikian, perempuan kelahiran Medan, 8 Juli 1988, itu sudah dapat memimpin pertandingan-pertandingan internasional yang terdaftar dalam kalender FIFA. Selain bertugas sebagai wasit sepak bola, Deliana juga biasa memimpin pertandingan futsal.
Wasit yang akrab disapa Deli itu sudah memulai mendapatkan lisensi C3 sejak tahun 2011. Sejumlah jenjang pun akhirnya dilewati hingga akhirnya mendapatkan lisensi FIFA enam tahun berselang, tepatnya pada 2017.
Advertisement
Berawal dari Atlet
Perjalanan Deli menjadi seorang wasit memang melalui jalan yang panjang. Pada mulanya, dia mengawali kiprah sebagai seorang atlet. Bahkan, dia pernah memperkuat Timnas Futsal dan Hoki di ajang SEA Games.
Awalnya, Deli sempat mendapat ganjalan ketika ingin terjun di dunia sepak bola. Dia tak mendapatkan restu dari orang tua. Namun, setelah mendapatkan panggilan tim nasional putri U-17, Deli pun akhirnya mendapatkan lampu hijau.
“Pada tahun 2011 dan 2013 saya membela Timnas Futsal Indonesia di ajang SEA Games. Sedangkan SEA Games 2015, saya dipanggil Timnas Hoki,” kata Deli seperti dikutip dari laman resmi PSSI.
‘Setelah tidak berkecimpung sebagai pemain, karena sangat suka dengan sepak bola, saya mencari cara supaya tidak jauh dari dunia sepak bola. Lalu, dunia perwasitan yang saya pilih. Berhenti sebagai pemain agar fokus di bidang tersebut,” tambahnya.
Tantangan Seorang Wasit
Deli pun sempat memberikan pandangannya soal penilaian publik yang sering mencibir kinerja wasit. Menurutnya, wasit menghadapi tantangan yang tak mudah ketika bertugas di atas lapangan.
“Menjadi wasit memang tidak mudah. Seorang wasit harus bisa memutuskan sesuatu hanya dalam hitungan berapa detik,” katanya.
“Inilah yang perlu dipahami banyak insan sepak bola. Sudut pandang wasit tidak seluas penonton di tribune, atau sebanyak ketika penonton saksikan di televisi,” tambahnya.
Advertisement