Sukses


Bagaimana Rasanya Jadi Saksi Langsung Gol Salto Widodo Cahyono Putro di Piala Asia 1996? Indriyanto Nugroho Punya Ceritanya

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menorehkan cerita besar di Piala Asia 1996. Itu adalah debut Tim Garuda di turnamen paling bergengsi di Asia.

Selain itu gol salto Widodo Cahyono Putro ke gawang Timnas Kuwait di Piala Asia 1996 juga masih terus menjadi perbincangan saat ini. Gol itu bahkan dinobatkan sebagai salah satu gol terbaik yang pernah tercipta di Piala Asia.

Indriyanto Nugroho bangga menjadi saksi gol indah tersebut. Saat itu, Indriyanto memang menjadi pelapis Widodo di Timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia 1996.

Kepada Bola.com, Indriyanto Nugroho menceritakan bagaimana ia menyaksikan gol salto luar biasa Widodo Cahyono Putro dari bangku cadangan.

"Tidak terpikir sama sekali, dengan badan yang begitu kecil, dengan satu sentuhan magisnya, Mas Wid sangat luar biasa," kenang Indriyanto Nugroho.

---

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tak Bisa Dijelaskan

Proses gol Widodo Cahyono Putro ke gawang Kuwait pada Piala Asia 1996 memang luar biasa. Gol itu berawal dari umpan Ronny Wabia yang awalnya terkesan terlalu jauh dijangkau.

Namun dengan insting yang luar biasa, Widodo melompat dan melesakkan bola ke dalam gawang lewat tendangan salto yang luar biasa. Indriyanto Nugroho pun tampak sulit menjelaskan mengenai betapa indahnya gol itu.

"Itu sangat luar biasa, amazing, tak bisa dijelaskan," ucap sosok yang akrab disapa Nunung itu.

3 dari 3 halaman

Jalin Komunikasi

Indriyanto Nugroho memang masuk skuad Timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia 1996. Namun, ia yang saat itu masih berusia 19 tahun harus rela menjadi pelapis bagi Widodo Cahyono Putro.

Indriyanto pun menjelaskan bagaimana hubungannya saat ini dengan Widodo. Eks striker PSIS Semarang itu mengaku masih menjalin hubungan yang cukup erat.

"Saya sampai sekarang masih komunikasi sama Mas Wid, beliau juga sangat humble orangnya," tandasnya.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer