Bola.com, Doha - Timnas Indonesia mendapatkan kemenangan penting dalam lanjutan pertandingan Grup D Piala Asia 2023 dengan menumbangkan Vietnam 1-0 pada laga yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar (19/1/2024).
Skuad Garuda tampak bermain lebih tenang menghadapi lawan yang biasa mereka hadapi. Dua pergantian dilakukan pelatih Shin Tae-yong dengan Sandy Walsh dan Egy Maulana Vikri mendapatkan tempat utama.
Baca Juga
Klasemen Grup C Piala Asia U-20 2025: Timnas Indonesia U-20 Dipastikan Tersingkir, Mimpi Tembus Piala Dunia U-20 Pupus
Persija Lagi Jelek, Rizky Ridho Tetap Berharap Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia: Mungkin Saya Ada Bad Day dan Tidak Perform
Sedang Berlangsung Seru, Live Streaming Timnas Indonesia U-20 Vs Uzbekistan U-20
Advertisement
Hasilnya, permainan Indonesia terlihat lebih menggigit sepanjang permainan. Beberapa kesempatan berhasil didapatkan walau penyelesaian akhir yang berantakan kembali jadi pekerjaan rumah.
Beruntung, Indonesia telah berhasil mencari keunggulan jelang akhir babak pertama. Sepakan penalti Asnawi Mangkualam Bahar tak mampu dicegat oleh Filip Nguyen yang sejatinya tampil apik di bawah mistar Vietnam.
Kemenangan ini membuka asa Timnas Indonesia meraih satu tempat ke babak 16 besar. Skuad Garuda kini berada di posisi pertama dalam klasemen peringkat ketiga terbaik Piala Asia 2023. Lantas, seperti apa statistik yang terjadi di pertandingan tadi? Berikut ulasan selengkapnya.
Berita video Half Time Show kali ini membahas soal peluang Timnas Indonesia yang akan bertarung di ajang Piala Asia 2023 Qatar
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kalah Penguasaan Bola
Timnas Indonesia sejatinya unggul penguasaan bola di babak pertama. Tetapi keunggulan yang mereka dapatkan, memaksa tim Merah Putih membuat pertahanan berlapis di pertahanan sembari mencari kesempatan melakukan serangan balik.
Akibatnya, Indonesia jauh tertinggal dalam penguasaan bola di pertandingan ini. Berdasarkan catatan statistik resmi AFC, Vietnam memegang bola sebanyak 57% dan menyisakan 43% untuk Sandy Walsh dkk.
Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat lawan bermain dengan 10 menit sejak awal masa injury time. Ketimbang dibombardir sedemikian rupa, mereka bisa bermain lebih tenang dan mengulur waktu permainan.
Advertisement
Mukjizat Ernando Ari
Dampak dari kegagalan mengamankan bola di menit akhir, membuat Ernando Ari bekerja ekstra di akhir laga. Satu kesempatan emas memaksanya berjibaku hingga tulang keringnya sempat menghantam tiang gawang.
Ini tentu jadi sebuah anomali mengingat Vietnam hanya mendapatkan tiga peluang ke arah gawang sepanjang permainan. Ini berbanding terbalik dengan Indonesia yang mengemas lima tembakan ke arah gawang.
Statisitik ini juga menunjukkan efektivitas serangan Indonesia yang belum terlalu bagus. Sebuah resolusi besar diperlukan saat menghadapi Jepang yang mengincar kemenangan di pertandingan pamungkas grup.
Kartu Kuning Tak Perlu
Dalam format turnamen seperti ini, satu kartu kuning bisa berdampak sistemik. Absensi pemain jadi momok yang seharusnya bisa terhindarkan andai para pemain bisa berpikir lebih rasional.
Dua kartu kuning yang didapatkan di pertandingan atas nama Pratama Arhan dan Yokob Sayuri sejatinya bisa dihindari. Terlebih dua pemain ini merupakan bagian integral dalam sistem permainan Shin Tae-yong.
Khusus bagi Arhan, kemampuannya dalam melempar bola ke dalam sangat dibutuhkan sebagai senjata rahasia. Jika dia absen karena akumulasi, ini bakal jadi pukulan berat bagi Indonesia.
Advertisement