Bola.com, Jakarta - Laga berat menanti Timnas Indonesia menjalani laga pamungkas Grup D Piala Asia, Qatar, Rabu (24/1/2024). Mereka akan bersua dengan tim tangguh Jepang di Stadion Al Thumama, Qatar.
Laga ini sekaligus jadi penentu siapa yang bakal jadi runner up grup D. Indonesia dan Jepang sama-sama memiliki 3 poin.
Baca Juga
Advertisement
Jika melihat kekuatan kedua tim, di atas kertas Jepang lebih diunggulkan. Mengingat mayoritas pemain mereka kini membela klub Eropa. Sebut saya Takehiro Tomiyasu (Arsenal), Takumi Minamino (AS Monaco), Wataru Endo (Liverpool) dan masih banyak lagi lainnya.
Ditambah lagi, Jepang baru kalah dari Irak di laga sebelumnya. Jadi, mereka diprediksi menurunkan skuat utama ketika menghadapi Indonesia.
Tapi, bukan berarti Indonesia tak punya peluang menang. Meski butuh keras keras untuk meraih kemenangan, ini jadi momentum Indonesiamengukir sejarah. Jika imbang atau menang, Indonesia bisa memenuhi target pertama kali lolos ke-16 besar Piala Asia.
Bola.com melihat Timnas Indonesia punya potensi memberi kejutan. Terutama dari pemain yang akan dimasukkan dari bangku cadangan. Mereka bisa memberi perubahan dalam permainan. Setidaknya, ada tiga nama yang bisa jadi pembeda di laga ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ramadhan Sananta
Striker asal Persis Solo ini belum turun dalam dua laga sebelumnya, yakni melawan Irak dan Vietnam. Padahal dari segi kualitas, dia tak kalah dari Rafael Struick, Dimas Djarad maupun barisan striker lainnya.
Namun, entah mengapa dia masih belum dapat kesempatan. Bisa jadi, pelatih Shin Tae-yong menyimpan tenaganya untuk laga lawan Jepang.
Dari postur, skill dan kecepatan, Sananta bisa dibilang striker yang komplit. Dia punya potensi merusak pertahanan Jepang jika masuk di babak kedua. Karena Sananta akan lebih berbahaya jika masuk ketika kondisi lawan staminanya mulai menurun.
Beberapa waktu lalu, striker 21 tahun itu dikabarkan sangat ingin bermain di Piala Asia. Jika mendapatkan kesempatan di laga ini, tentu Sananta punya semangat tinggi dan tidak ingin melewatkannya begitu saja. Laga ini bisa jadi bisa menjual namanya di level Asia. Karena pertandingan lawan Jepang akan jadi sorotan.
Advertisement
Ricky Kambuaya
Dia baru turun sebagai pengganti di laga pertama melawan Irak. Ricky hanya dapat kesempatan main dalam 14 menit waktu itu. Dia tidak bisa menyelamatkan Indonesia dari kekalahan 1-3 waktu itu.
Namun, gelandang asal Dewa United ini masih bisa membuat serangan Indonesia lebih tajam. Sayang, ketika lawan Vietnam, Ricky tidak diturunkan. Gelandang berdarah Papua ini memang punya karakter menyerang sehingga dia dibutuhkan ketika tim sedang memburu gol.
Saat melawan Jepang, Ricky bisa jadi solusi menembus rapatnya pertahanan Jepang. Dia terbiasa melakukan akselerasi dari tengah hingga kotak penalti lawan. Tinggal bagaimana Ricky bermain lebih efektif karena beberapa momen dia terlalu lama menguasai bola.
Shayne Pattynama
Dia belum pernah diturunkan di Piala Asia. Padahal pemain naturalisasi lainnya sudah dapat kesempatan turun. Ada kemungkinan Shayne belum dapat kesempatan karena dia jadi salah satu pemain yang terakhir gabung dengan timnas Indonesia di Qatar.
Tidak menutup kemungkinan dia dapat kesempatan saat melawan Jepang. Shayne bisa menempati posisi bek kiri. Jika Pratama Arhan yang tampil dalam dua laga beruntun kondisinya kelelahan, Shayne bisa jadi solusi. Bahkan karakter bermainnya lebih agresif. Pemain 25 tahun yang bermain di Liga Norwegia bersama Viking tersebut lebih rajin membantu serangan.
Namun, jika dapat instruksi disiplin bertahan, dia juga sangat agresif saat mengambil bola dari kaki lawan. Sebagai pemain yang lahir di Belanda dan kenyang pengalaman Eropa, sepertinya dia tidak akan canggung bermain melawan pemain Jepang. Ini jadi nilai lebih sehingga dia bisa membuat performa Indonesia bisa memberi perlawanan.
Advertisement