Bola.com, Sleman - Anthony Pinthus menjadi satu di antara enam legiun asing PSS Sleman di BRI Liga 1 2023/2024. Penjaga gawang berusia 25 tahun itu didatangkan klub berjulukan Super Elang Jawa itu pada 30 April 2023.
Sejak direkrut hampir setahun lalu, Anthony Pinthus sudah mencatatkan 19 pertandingan bersama PSS Sleman. Anthony mengemas empat clean sheet dan sudah kebobolan 24 kali.
Advertisement
Kiper berpostur 182 cm itu cukup diandalkan di bawah mistar gawang Laskar Sembada.
BRI Liga 1 musim ini jadi debut Pinthus di Liga Indonesia. Sebelumnya, dia banyak menghabiskan karier profesionalnya di Liga Filipina dan Swiss.
Ada cerita menarik di balik perjalanan karier Anthony Pinthus di dunia si kulit bundar hingga akhirnya berlabuh di PSS Sleman. Seperti apa kisahnya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pernah Jadi Petugas SPBU
Jauh sebelum menjadi pesepak bola seperti saat ini, kiper kelahiran 4 April 1998 itu rupanya pernah bekerja sebagai penjaga SPBU di Swiss.
"Saat itu saya bermain untuk tim amatir di Swiss, FC Kosova, sehingga membuat saya tidak bisa lagi bermain pada level divisi 1 Swiss," ujarnya.
"Pada pagi hari, saya bekerja paruh waktu dengan menjadi penjaga di sebuah SPBU bensin," ungkap Pinthus di Lapangan Pakembinangun, Sleman, Kamis (25/1/2024) sore. Lalu kemudian pada sore harinya berlatih sepak bola," sambung mantan pemain United City FC tersebut.
Advertisement
Gabung Timnas Filipina
Sembari berlatih sepak bola, pekerjaan paruh waktu tersebut dijalani Anthony Pinthus selama kurang lebih setahun. Saat itu, pemilik nama lengkap Anthony Abadies Pinthus itu terus mengasah kemampuannya.
Kerja keras tak akan pernah mengkhianati hasil. Barangkali itulah keyakinan yang selalu dipegang Pinthus saat itu.
Tanpa disangka-sangka bakat eks pemain FC Wohlen itu terendus oleh pelatih Timnas Filipina, yang kala itu tengah menyeleksi pemain untuk tampil di SEA Games.
"Ada nomor asing yang panjang masuk ke telepon genggam saya. Kemudian, saya membaca dan mengetahui pemilik nomor tersebut adalah Scott Cooper, pelatih kepala Timnas Filipina saat itu," kenangnya.
"Ia meminta saya bergabung pada pemusatan latihan selama satu Minggu di kota Manila untuk ajang SEA Games cabor sepak bola U-22 Timnas Filipina."
“Inilah kesempatan sekali seumur hidup yang harus saya ambil karena karier di sepak bola tidaklah panjang. Saya pun membulatkan tekad untuk bermain sepak bola profesional di Filipina dan selanjutnya adalah bagian dari sejarah,” lanjutnya.
Ikuti Jejak Sang Ayah
Bersama Timnas Filipina, Pinthus telah membukukan delapan penampilan di berbagai level usia. Mulai U-22, U-23, hingga senior.
Memilki ayah yang berasal dari Swiss dan ibu dari Filipina, Pinthus memilih kewarganegaraan Filipina. Dia pun bergabung dengan Azkals Development Team (ADT), klub yang menaungi pemain muda Timnas Filipina pada 2020.
Kesuksesan Anthony Pinthus sebagai pesepak bola tak lepas dari peran penting sang ayah, Michael Pinthus. Pinthus bercerita, ayahnya adalah orang pertama yang mengenalkan dirinya kepada si kulit bundar.
"Ayah adalah orang pertama yang memperkenalkan saya tentang sepak bola sejak kecil. Bahkan ketika mulai bisa berjalan, saya bermain sepak bola bersamanya. Setiap hari kami tidak lepas dari aktivitas tersebut,” bebernya.
“Secara posisi di permainan sepak bola, saya bertolak belakang dengan ayah saya. Beliau dulu bermain sebagai penyerang sementara saya berada di bawah mistar gawang atau kiper,” lanjut Pinthus.
Advertisement
Coba Berbagai Posisi
Berbagai posisi ternyata pernah dicoba oleh Anthony Pinthus. Mulai penyerang, gelandang, hingga bek. Namun, dia akhinya memantapkan pilihan untuk bermain di bawah mistar gawang.
“Berbagai posisi pernah saya coba dari pemain depan kemudian gelandang, bek dan terakhir menjadi penjaga gawang hingga saat ini. Saya tidak takut dengan bola kemudian memilih posisi penjaga gawang," ujar Pinthus.
"Saya menyukai hal tersebut karena menjaga tim serta melakukan penyelamatan. Setelah itu, saya lebih memilih posisi penjaga gawang dalam sebuah tim. Saya pun langsung mengatakan inilah posisi saya,” lanjutnya.
Persaingan di BRI Liga 1
Advertisement