Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia layak berterima kasih kepada Kirgistan di ajang Piala Asia 2023. Ya, berkat hasil imbang antara Kirgistan kontra Oman 1-1 pada laga pamungkas Grup E membuat tim Merah-putih lolos ke babak 16 besar dari jalur peringkat ketiga terbaik.
Tidak ada salahnya sedikit membahas profil negara Kirgistan. Negara Kirgistan dan penduduknya harus berterima kasih kepada Mikhail Gorbachev. Berkat kebijakan Glasnost dan Perestroika yang dilakukan pada tahun 1980-an, akhirnya Kirgistan menjadi sebuah negara merdeka.
Baca Juga
Advertisement
Program Glasnost dan Perestroika dicanangkan Gorbachev saat menjadi Presiden Uni Soviet pada 1985-1991. Gorbachev mencoba merestrukturisasi negara yang dipimpinnya. Tetapi kebijakan itu justru memicu perpecahan di Uni Soviet yang akhirnya secara resmi bubar pada tanggal 26 Desember 1991.
Kirgistan bersama 14 negara bekas Uni Soviet pun memisahkan diri dan menyatakan kemerdekaannya. Geografis Kirgistan yang lebih dekat dengan Asia memilih bergabung dengan Benua Kuning. Selanjutnya Kirgistan masuk wilayah Asia Tengah.
Sementara negara-negara lain jadi bagian Eropa karena secara geografis memang berimpitan dengan Benua Biru. Dari data terakhir, penduduk Kirgistan sejumlah 7 jutaan orang. Mayoritas penduduk Kirgistan pemeluk agama Islam.
===
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kekayaan Alam
Meski wilayah Kirgistan tak terlalu luas, namun negara ini memiliki sumber daya alam dan mineral sangat melimpah. Seperti minyak, emas, uranium, hingga gas alam. Pada jaman dahulu, Kirgistan dan negara Asia Tengah lainnya merupakan jalur sutera perdagangan bagi Tiongkok ke penjuru Asia dan Eropa.
Tak pelak lagi. Wilayah Kirgistan yang didominasi lembah dan pegunungan menjadi transit bagi para pedagang. Hubungan dagang ini pun meninggalkan jejak peradaban yang hingga masih bisa dinikmati menjadi obyek wisata.
Tash Rabat merupakan salah satu bangunan peninggalan masa Silk Road atau Jalur Sutra yang menghubungkan beberapa negara di Asia. Bangunan ini digunakan sebagai tempat singgah orang yang telah melalui perjalanan menantang serta melelahkan melalui Pegunungan Tian Shan.
Advertisement
Sejarah dan Kebudayaan
Sebagai negara dengan mayoritas penganut agama Islam, Kirgistan memiliki banyak masjid dengan bentuk bangunan menarik. Salah satunya adalah Dungan Mosque yang terletak di Karakol, yang dibangun antara tahun 1907-1910.
Bangunannya sangat unik dan khas dari komunitas orang Dungan, yang merupakan komunitas pelarian muslim dari Tiongkok untuk menghindari persekusi pada tahun 1800an.
Sulaiman Too Sacred Mountain menjadi salah satu tempat singgah dari jalur sutra yang menjadi lalu lintas perdagangan pada abad pertengahan di Asia Tengah. Tempat yang berlokasi di Kota Osh ini meliputi banyak tempat peribadahan berupa masjid, gua dan batu. Selain itu Sulaiman-Too menjadi satu-satunya bangunan UNESCO World Heritage Site di Kirgistan.
Sepak Bola Uni Soviet
Meski baru merdeka pada 25 Desember 1991, pemerintah Kirgistan juga peduli dengan sepakbola. Bahkan, Kirgistan seolah dapat warisan sepakbola Uni Soviet. Pasalnya, sebelum negara federasi penganut paham Komunis ini pecah, sepakbola Uni Soviet merupakan salah satu kekuatan dunia.
Kirgistan resmi membentuk Federasi Sepakbola pada 1992 dan bergabung dengan FIFA serta AFC. Laga internasional pertama dilakukan Kirgistan melawan Uzbekistan di Tashkent, 23 Agustus 1992 pada gelaran Piala. Kala itu Kirgistan kalah dengan skor 3-0.
Advertisement
Berjasa bagi Timnas Indonesia
Di Piala Asia 2023 Qatar, Kirgistan satu-satunya wakil Asia Tengah yang gugur di penyisihan grup. Sementara Iran, Tajikistan, dan Uzbekistan melaju ke babak 16 Besar. Namun karakter permainan Kirgistan yang spartan dan agresif menunjukkan ciri khas Uni Soviet tempo dulu.
Meski gagal, setidaknya Timnas Kirgistan berjasa besar membantu Timnas Indonesia lolos ke babak berikutnya. Karena mereka bermain imbang 1-1 sekaligus mengganjal Oman menempati peringkat ketiga terbaik Grup F.
Hal yang menarik, Federasi Sepakbola Kirgistan akan ikut Turnamen Piala AFF 2024. Tampaknya AFF yang memiliki 12 negara anggota dinilai lebih kompetitif dibandingkan CAFA yang hanya dihuni enam negara.