Bola.com, Jakarta - Kondisi lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat menggelar pertandingan uji coba internasional antara Timnas Indonesia U-20 dan Thailand U-20, Jumat (26/1/2024), tampak buruk. Pengamat sepak bola nasional, Kesit B Handoyo, mempertanyakan pengaturan pengelola stadion untuk penyewaan lapangan.
Menurut Kesit, pihak pengelola Kompleks GBK tidak cukup ketat dalam pengaturan pemakaian SUGBK yang bisa digunakan oleh siapa pun yang mampu membayar sewanya.
Baca Juga
Advertisement
"Seharusnya pengelola kompleks Gelora bung Karno, khususnya yang bertanggung jawab terhadap stadion utama ini lebih ketat dalam pengaturan pemakaian atau sewa lapangan yang bisa disewa siapa saja," ujar Kesit, Jumat (26/1/2024).
"Artinya, tidak bisa digunakan sembarang waktu atau dipakai ketika hujan. Bahkan perlu jeda waktu panjang jika habis digunakan di luar kegiatan sepak bola," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perlu Menegakkan Aturan meski Butuh Pemasukan
Kesit mengakui dan memaklumi pihak pengelola Kompleks GBK, termasuk stadion utama, memerlukan pemasukan untuk biaya perawatan.
Namun, menurutnya perlu penegakan aturan dan syarat yang ketat tentang siapa saja dan waktu yang tepat untuk menggunakan lapangan di SUGBK.
"Kita tidak menutup mata bahwa pengelola GBK butuh biaya perawatan stadion. Apalagi stadion ini tidak hanya digunakan untuk olahraga, tetapi juga kegiatan lain seperti konser musik," ujar Kesit.
"Namun, tetap harus ada aturan yang ketat soal waktu kapan lapangan bisa dipakai, siapa saja, sehingga ketika akan digunakan Timnas Indonesia untuk pertandingan, kondisinya tidak buruk seperti saat ini," lanjutnya.
Advertisement
Harus Dijaga
Buruknya kondisi rumput di stadion kebanggaan bangsa itu terlihat sangat nyata saat International Friendly Match antara Timnas Indonesia U-20 melawan Thailand yang digelar di SUGBK, Jumat (26/1/2024) malam WIB.
Ada beberapa titik, baik di bagian tengah dan juga belakang yang dekat kedua sisi gawang, tampak jelas rumput yang gundul.
Salah seorang penontonmenilai kondisi rumput SUGBK jauh lebih buruk ketimbang saat dirinya menonton laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia versus Brunei Darussalam yang berlangsung Oktober 2023.
"Saya doyan nonton timnas. Terakhir saat Timnas Indonesia menang 6-0 lawan Brunei, seingat saya rumputnya masih jauh lebih baik. Enggak seperti sekarang, banyak botaknya," ujar penonton bernama Bagus.
"Seharusnya karena ini stadion utama dan sakral, dijaga rumputnya. Untung yang bermain tim U-20 dari negara Asia Tenggara. Coba dari negara yang sepak bolanya lebih maju, lihat botak begini kan malu," ucapnya.