Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia bakal menantang Timnas Australia pada babak 16 Besar Piala Asia 2023. Laga digelar di Jassim Bin Hamad Stadium Qatar, Minggu (28/1/2024).
Seperti diketahui Timnas Indonesia melangkah ke knock out berstatus peringkat ketiga terbaik dari Grup D dengan mengemas tiga poin. Di babak penyisihan grup, pasukan Shin Tae-yong dua kali kalah dari Irak 3-1 dan Jepang 3-0. Satu-satunya kemenangan diraih dari Vietnam dengan skor 1-0.
Baca Juga
Hasil Pertandingan Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Thom Haye dan Mees Hilgers Petik Hasil Berbeda di Eredivisie
Gabung TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Armando Obet Oropa Dapat Dukungan Penuh dari PSBS Biak
Deretan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sebaiknya Main di Piala AFF 2024: Ngeri-ngeri Sedap Kalau Gabung
Advertisement
Sementara Australia sebagai juara Grup AÂ hampir tampil sempurna dengan koleksi tujuh angka. Anak asuh Graham Arnold menundukkan India 2-0 dan Suriah 1-0. Sedangkan satu hasil imbang dikantongi, setelah Australia bermain seri 1-1 dengan Uzbekistan.
Dengan catatan hasil pertandingan di atas dan kualitas tim, maka menarik untuk dikalkulasi. Seberapa besar peluang Asnawi Mangkualam dkk. bisa menundukkan The Socceroos.
Selama ini Indonesia dan Australia telah 13 kali bentrokan. Secara head to head, Australia lebih unggul. Negeri Kangguru itu meraih delapan kemenangan dan tiga kali imbang. Maka Timnas Indonesia hanya dua kali menang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Catatan Sejarah
Kemenangan pertama Indonesia terjadi di Kualifikasi Olimpiade Zona Asia pada 1 Januari 1960 dengan skor 2-0. Tiga poin terakhir didapat Indonesia saat bertemu di laga penutup Grup 1 Kualifikasi Piala Dunia 1982 zona Asia dan Oseania 30 Agustus 1981.
Pada laga di Stadion Gelora Bung Karno itu, skuad Garuda menang tipis 1-0 lewat gol Herry Risdianto pada menit ke-88.
Pertemuan terakhir Indonesia dengan Australia terjadi di Brisbane saat Kualifikasi Piala Asia 2011 pada 3 Maret 2010. Australia menang 1-0 lewat gol Mark Milligan pada menit ke-42.
Soal statistik gol, Indonesia juga kalah produktif, karena Indonesia hanya bisa mencetak delapan gol dan kebobolan 23 gol. Bagaimana dengan pertemuan ke-14 di babak 16 Besar Piala Asia 2023 akhir pekan ini?
Advertisement
Punya Peluang
Peluang Indonesia menjegal Australia masih terbuka. Tentu saja pelatih Shin Tae-yong harus meracik komposisi pemain dan taktik jitu, jika ingin menundukkan Australia.
Lebih penting lagi, Asnawi Mangkualam dkk. wajib meniru aksi heroik para pendahulunya saat menyulitkan tim sekuat Uni Soviet di babak perempatfinal Olimpiade Melbourne 1956 silam.
Timnas Indonesia ketika itu diperkuat sejumlah pemain seperti Rusli Ramang atau Andi Ramang, Maulwi Saelan, Endang Witarsa, Thio Him Tjiang, dan Ramlan. Saat itu Indonesia diasuh pelatih Antun "Toni" Pogacnik asal Yugoslavia.
Jadi Inspirasi
Seperti pada duel Indonesia kontra Australia nanti, di Olimpiade Melbourne juga tak diunggulkan. Namun Timnas Indonesia sempat memberikan kejutan.
Ramang cs sempat merepotkan Uni Soviet yang diperkuat banyak pemain kelas dunia seperti Igor Netto, Valentin Ivanov, termasuk kiper legendaris Lev Yashin.
Apalagi skuad Garuda lolos dari Kualifikasi Olimpiade zona Asia usai calon lawan mereka, Taiwan, mengurungkan keikutsertaan dalam babak kualifikasi. Di putaran pertama, skuat Garuda seharusnya melawan Vietnam Selatan. Hanya saja, negara tersebut membatalkan keikutsertaan di Olimpiade Melbourne 1956.
Advertisement
Beri Perlawanan
Timnas Uni Soviet menjadi salah satu tim unggulan. Skuad Beruang Merah melaju ke perempat final usai menumbangkan Jerman Barat dengan skor tipis 2-1. Prediksi saat itu, Uni Soviet bakal mudah menekuk para pemain Indonesia yang rata-rata berpostur tubuh lebih pendek.
Ternyata, pada laga yang digelar di Stadion Olympic Park, Melbourne, Australia, 29 November 1956 itu, Toni Pogacnik menerapkan strategi jitu, yakni pertahanan berlapis untuk memaksa hasil akhir tanpa gol.
Saat itu belum ada aturan penentuan akhir pertandingan melalui adu tendangan penalti. Alhasil, harus ada pertandingan ulang dua hari berikutnya. Pada partai kedua, skuat Garuda akhirnya ditaklukkan Uni Soviet dengan skor telak 0-4.
Jadwal Pertandingan
Babak 16 Besar Piala Asia 2023
Minggu, 28 Januari 2024
- Australia Vs Timnas Indonesia
- Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan
- Kick-off: 18.30 WIB
- Live: RCTI
- Live Streaming: Vision +
- Link Live Streaming: visionplus.id/football
Advertisement