Sukses


Berbagai PR Shin Tae-yong jika Kontraknya Diperpanjang PSSI sebagai Pelatih Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Berbagai pekerjaan rumah akan dihadapi Shin Tae-yong jika kontraknya diperpanjang sebagai pelatih Timnas Indonesia. Apa saja?

PSSI telah mempersiapkan penambahan masa bakti Shin Tae-yong selama tiga tahun lagi hingga 2027, namun dengan syarat dua target dipenuhi.

Pertama, Shin Tae-yong harus membawa Timnas Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia 2023 yang sudah diwujudkannya. Kedua, meloloskan timnas U-23 ke delapan besar Piala Asia U-23 2024.

Shin Tae-yong akan memimpin timnas U-23 di Piala Asia U-23 2024 Qatar pada 15 April-3 Mei 2024. Tim berjulukan Garuda Muda itu masuk Grup A bersama tuan rumah, Timnas Australia U-23, dan Timnas Yordania U-23.

Belakangan, Shin Tae-yong mengakui mendapatkan tawaran dari tim lain. PSSI tidak bisa menolak jika arsitek asal Korea Selatan itu memilih mundur.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Komunikasi dengan Pelatih Klub

Shin Tae-yong mesti memperbaiki komunikasi dengan pelatih di klub, terutama di Liga Indonesia. Beberapa kasus yang pernah terjadi sebelumnya menjadi bukti nyatanya.

Shin Tae-yong sempat bersitegang dengan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, akibat pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia, biasanya di luar kalender FIFA.

Thomas Doll pernah mempertanyakan sikap Shin Tae-yong yang tidak berkomunikasi dengannya, melainkan malah mengutus asistennya. Padahal, langkah itu perlu untuk mengetahui perkembang pemain di Timnas Indonesia.

3 dari 4 halaman

Enggan Bermain Pragmatis

Strategi Shin Tae-yong yang tidak mengenal kata pragmatis juga dikritisi oleh beberapa pihak. Timnas Indonesia sering kali bermain terbuka ketika menghadapi lawan yang secara ranking FIFA jauh berada di atasnya.

Contohnya sewaktu Timnas Indonesia melawan Timnas Jepang dan Timnas Australia di Piala Asia 2023. Tim berjulukan Skuad Garuda itu kalah 1-3 dan empat gol tanpa balas.

Dalam prakteknya di lapangan, Timnas Indonesia berani meladeni permainan lawan sehingga kerap kecolongan. Jika Skuad Garuda memilih untuk bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik, kemungkinan hasilnya akan berbeda.

4 dari 4 halaman

Penyelesaian Akhir

Penyelesaian akhir menjadi permasalahan akut Timnas Indonesia, terutama di Piala Asia 2023. Lini depan Skuad Garuda sama sekali tidak menyumbangkan gol sepanjang turnamen.

Lima penyerang Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 kering gol. Sumber gol berasal dari gelandang dan bek. Padahal, Skuad Garuda cukup banyak menciptakan peluang, namun finishing touch masih kurang gacor.

Meski dalam skema Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, gol bisa datang dari mana dan siapa saja, namun ia tetap perlu mengasah penyelesaian akhir dari penyerang, terutama Rafael Struick yang menjadi pilihan utama.

Video Populer

Foto Populer