Bola.com, Seoul - Empat tahun sudah Shin Tae-yong menjadi Warga Negara Asing (WNA) yang menetap di Indonesia. Selama itu pula, ia berusaha membiasakan dan menyatu dengan budaya di sini.
Dalam wawancaranya dengan media Korea Selatan, JoongAng Ilbo, yang terbit pada Selasa (30/1/2024), Shin Tae-yong berbagi pandangannya terhadap warga lokal, terutama suporter Timnas Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Masyarakat Indonesia mempunyai indeks kebahagiaan yang tinggi," ujar Shin Tae-yong dinukil dari JoongAng Ilbo.
"Mungkin itu sebabnya, ketika para pemain Timnas Indonesia tampil buruk, ada banyak kasus di mana mereka mengatakan 'lain kali lakukan yang lebih baik'," jelas Shin Tae-yong.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ubah Sikap hingga Kebiasaan Makan
Shin Tae-yong seolah mengamalkan peribahasa "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung". Demi memperlancar pekerjaannya, arsitek asal Korea Selatan ini tidak sungkan untuk mempelajari hal baru.
"Saya mengubah segalanya mulai dari sikap saya terhadap permainan hingga kebiasaan makan saya," imbuh Shin Tae-yong, yang telah menangani Timnas Indonesia sejak Januari 2020 ini.
"Saya hidup dengan 'cepat-cepat' dalam bahasa Indonesia, baik di dalam maupun luar lapangan," tutur pelatih jebolan Piala Dunia 2018 tersebut.
Advertisement
Masa Depan Masih Abu-Abu
Cepat-cepat yang dimaksud Shin Tae-yong adalah seruannya yang biasa didengar di latihan Timnas Indonesia. Pria berusia 53 tahun itu kerap meneriakkan kata itu kepada para pemainnya.
Namun, masa depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia masih abu-abu. Kontraknya yang habis pada Juni 2024 tidak kunjung diperpanjang.
PSSI ingin Shin Tae-yong lebih dulu meloloskan timnas U-23 ke babak delapan besar Piala Asia U-23 2024 Qatar pada 15 April-3 Mei 2024, baru memberikan pembaruan kerja sama hingga 2027.
Sumber: JoongAng Ilbo