Bola.com, Malang - Dua pemain PSIS Semarang, Gian Zola dan Evan Dimas bakal reuni dengan mantan rekan setimnya awal pekan depan. PSIS akan berjumpa Arema FC dalam lanjutan BRI Liga 1 (5/2/2025).
Seperti diketahui, Zola dan Evan merupakan eks pemain Arema. Zola membela tim berjuluk Singo Edan musim 2022/2023. Sedangkan Evan baru paruh musim ini pindah dari Arema FC ke PSIS Semarang.
Advertisement
Namun, kedua pemain ini ternyata nasibnya tak berubah. Mereka masih jarang diturunkan sebagai starter. Saat ini, Zola turun dalam 14 pertandingan, tetapi baru dua kali dia jadi starter. Sedangkan Evan baru sekali jadi pemain inti.
Artinya, nasib dua pemain ini tidak beda jauh ketika saat masih di Arema. Zola musim lalu jarang jadi pilihan utama. Dia lebih sering jadi pengganti.
Sedangkan Evan, baru sekali jadi starter, karena dia dalam proses pengembalian fisik dan adaptasi dengan rekan baru.
Ketika di Arema, dia jarang dapat kesempatan main sejak kepelatihan dipegang Fernando Valente. Alasannya, karakter bermain Evan tidak sesuai selera sang pelatih.
Bedanya, mereka kini bermain untuk tim yang bersaing di papan atas, karena PSIS saat ini ada di posisi empat besar. Jadi, mereka punya kans untuk bermain di 4 besar dan ke tangga juara. Sedangkan Arema ada di zona degradasi. Butuh kerja keras bagi Singo Edan dalam 11 laga sisa Liga 1.
Ada beberapa faktor yang membuat Evan dan Zola belum bisa jadi pilihan utama di PSIS Semarang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kalah Bersaing
Jika melihat komposisi lini tengah PSIS Semarang, ada Septian David Maulana dan Boubakary Diarra yang menjadi pilihan utama. Posisi Septian David sama seperti Zola. Sementara Diarra satu posisi dengan Evan.
Untuk sementara, Zola dan Evan masih kalah bersaing. Septian David sudah jadi salah satu ikon PSIS. Dia juga menjadi salah satu kapten tim. Sedangkan Diarra, sebagai pemain asing tentu kualitasnya dan pengalamannya lebih matang.
Padahal musim lalu di Arema FC, Zola maupun Evan cukup banyak kesempatan menjadi starter. Zola bermain 13 kali sejak menit awal.
Sementara Evan 26 kali menjadi starter, tetapi untuk Evan kesempatan jadi starter ke depan lebiih terbuka, karena kondisi fisiknya lebih baik.
Sebab, putaran pertama dia lebih banyak berkutat dengan cedera dan duduk di bangku cadangan, sehingga pemain berusia 28 tahun itu butuh waktu mengembalikan fisiknya.
Advertisement
Butuh Adaptasi
Untuk Gian Zola, sebenarnya dia sudah mendapatkan waktu yang cukup untuk melakukan adaptasi, karena dia bergabung sejak awal musim. Namun, Zola sepertinya masih butuh waktu lagi untuk mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih.
Maklum statistiknya saat ini belum pernah membuat assist maupun gol. Namun, di sisi lain, dia belum banyak berkontribusi karena menit bermain yang didapatkannya terlalu banyak. Zola lebih sering masuk sebagai pengganti.
Sementara Evan, dia baru datang pada tengah musim, sehingga dia butuh waktu untuk mengenal karakter rekan-rekan barunya.
Namun, diprediksi Evan bisa lebiih cepat beradaptasi, karena gelandang serang PSIS, Septian David, adalah kawan lamanya di timnas kelompok usia hingga senior.
Â
Persaingan di BRI Liga 1
Advertisement