Bola.com, Malang - Empat gol bersarang di gawang Arema FC saat menghadapi PSIS Semarang dalam laga pekan ke-24 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (5/2/2025). Meski tangguh dan dikenal banyak melakukan penyelamatan, kiper Singo Edan, Julian Schwarzer, tak bisa menghindarkan gawangnya dari kebobolan.
Kiper berpaspor Filipina itu dibuat tidak berdaya di Gianyar ketika akhirnya Arema FC kalah 1-4 dari PSIS Semarang. Dari 5 shoot on target yang dilepaskan PSIS, Julian hanya bisa melakukan satu penyelamatan.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan tiga gol di antaranya berasal dari tendangan jarak jauh yang indah, seakan dua pencetak gol PSIS Semarang, Riyan Ardiansyah dan Alfreandra Dewangga, sudah mengetahui kelemahan kiper Arema FC itu.
Namun, pelatih Arema FC, Fernando Valente, tidak ingin mencari kambing hitam dari kekalahan ini. Dia tidak sepenuhnya menyalahkan sang kiper. Justru pelatih asal Portugal ini memberikan pujian kepada pencetak gol PSIS.
"Pemain lawan bermain dengan kepercayaan diri. Dengan shoot mereka mencetak empat gol. Kami tahu kualitas eksekusi gol itu sangat luar biasa," ujar pelatih Arema FC itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sering Kebobolan, Padahal Save juga Banyak
Jika melihat proses gol PSIS Semarang, mereka terlihat leluasa ketika melepaskan tembakan jarak jauh, sehingga Dewa dan Riyan bisa memaksimalkan akurasi tembakan.
Julian Schwarzer juga tidak menduga pemain PSIS itu melepaskan tiga tembakan dari jarak jauh yang merobek gawang Arema FC. Itu bisa dilihat dari gestur yang terkejut ketika mencoba menepis bola hasil tendangan jauh Riyan dan Dewa.
Saat ini Julian sudah kebobolan 32 gol dalam 20 pertandingan. Tentu ini bukan statistik yang bagus, apalagi dia baru membuat 3 clean sheet. Namun, jumlah save putra dari kiper legendaris Australia, Mark Schwarzer, ini termasuk tinggi.
Julian berada di posisi ketiga sebagai kiper dengan save tertinggi di BRI Liga 1 musim ini. Julian melakukan 86 save. Dia hanya kalah dari dua kiper asing yang lebih senior, Adilson Maringa di Bali United dan Sonny Stevens di Dewa United.
Advertisement
Kualitas Pemain PSIS
Mantan pelatih Estoril U-19, Portugal, ini mengakui jika kualitas pemain PSIS yang jadi pembeda dalam laga itu. Fernando Valente seperti iri karena tidak punya pemain yang bisa jadi pembeda di lapangan.
“Jika melihat tendangan pemain PSIS, ini berasal dari kualitas pemain itu sendiri. Mereka jadi pembeda. Tidak mudah mengatasi tendangan seperti itu,” ujar Fernando Valente.
Charles Raphael Belum Bisa Dimaksimalkan
Sebenarnya, Arema FC punya pemain dengan tembakan keras, yakni Charles Raphael. Namun, pemain asal Brasil itu saat ini diposisikan sebagai stoper, sehingga dia hanya bisa mengancam gawang PSIS lewat eksekusi tendangan bebas.
Beda cerita jika dia bermain di posisi aslinya. Charles bisa lebih sering mengancam gawang PSIS.
Sedangkan gelandang lain, tidak ada yang memiliki kelebihan tersebut. Pemain seperti Arkhan Fikri, Jayus Hariono, M. Rafli jarang melepaskan tembakan keras dari jarak jauh.
“Sekarang kami harus meminta maaf kepada fans. Kami harus bekerja keras sampai akhir musim ini,” tegasnya.
Advertisement